Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ahok Minta Pendukung Tak Menyambutnya di Mako Brimob saat Bebas
17 Januari 2019 17:38 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok ) akan segera menghirup udara bebas pada 24 Januari mendatang. Ia akan dibebaskan dari Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, setelah menjalani dua tahun hukuman penjara dengan remisi 3,5 bulan atas kasus penistaan agama.
ADVERTISEMENT
Ahok mendapatkan kabar bahwa pendukungnya akan berkumpul di depan Rutan Mako Brimob untuk menyambut hari kebebasannya. Namun, ia justru mengingatkan pendukungnya agar tidak perlu menunggu dan melakukan penyambutan, terlebih lagi menginap dari hari sebelum 24 Januari.
"Saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di Mako Brimob. Bahkan ada yang menginap di depan Mako Brimob. Saya bebas tanggal 24 Januari 2019 adalah hari Kamis, hari orang-orang bekerja, jalanan di depan Mako Brimob dan di depan Lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau mencari nafkah," tulis Ahok dalam surat yang ditulis dan diunggah dalam akun @basuki_btp, Kamis (17/1).
"Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama. Dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Ia turut menyampaikan ungkapan syukurnya karena tidak terpilih di Pilkada DKI 2017. Karena jika terpilih menjadi Gubernur DKI, ia tidak akan belajar untuk menguasai dirinya sendiri seperti saat ia mendekam di Rutan Mako Brimob.
"Jika waktu bisa diputar kembali mau pilih yang mana? Saya akan katakan saya memilih ditahan di Mako untuk belajar 2 tahun (liburan remisi 3,5 bulan) untuk bisa menguasai diri seumur hidupku. Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang," ungkap Ahok.
Pada kesempatan itu juga ia mengucapkan permohonan maaf kepada Ahokers (sebutan pendukung Ahok), PNS-PNS DKI, hingga pembencinya atas tutur kata dan sikapnya yang dianggap menyakiti hati dan perasan mereka. Ia juga berharap, setelah keluar dari penjara nanti, tidak dipanggil dengan 'Ahok' lagi.
ADVERTISEMENT
"Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BTP, dengan Ahok," ucap dia.
Minta Ahokers Tidak Golput di Pemilu 2019
Menjelang perhelatan Pemilu 2019, Ahok meminta seluruh Ahokers untuk berpartisipasi dan tidak golput. Ia mengajak pendukungnya untuk memilih calon terbaiknya pada hari pemilihan 17 April mendatang.
"Saya mengimbau seluruh Ahokers jangan ada yang golput. Kita perlu menegakkan empat pilar bernegara kita, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dengan cara memilih partai politik yang mau menegakkan empat pilar di atas di seluruh Indonesia," kata Ahok.
Ia juga berharap pendukungnya untuk membantu agar DPRD, DPR, dan DPD dapat mencapai target 30 persen jumlah kursi, dengan memilih parpol yang benar-benar berkomitmen terhadap Pancasila.
ADVERTISEMENT
Mantan pendamping Jokowi saat Pilgub DKI 2012 itu kemudian mengutip salah satu pidato Presiden ke-1 RI Soekarno dan berharap dapat diterima oleh Ahokers di seluruh Indonesia.