Ahok Sebut Tunggakan Sewa Rusun Mencapai Miliaran Rupiah

20 Maret 2017 23:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ahok menyapa warga di Taman Kalijodo. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahok menyapa warga di Taman Kalijodo. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui bahwa tunggakkan pembayaran sewa rumah susun (rusun) masih menjadi pekerjaan rumah Pemprov. Menurut dia, jumlah tunggakan mencapai miliaran rupiah.
ADVERTISEMENT
Ahok mengaku saat ia baru menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI pada tahun 2012, jumlah tunggakan rusun sudah mencapai miliaran rupiah. Dari tahun ke tahun, kata dia, jumlahnya terus bertambah.
"Itu dari tahun ke tahun, waktu kami masuk pun sudah ada puluhan miliar jumlahnya. Karena kami masuk pun ada sudah ada Rp 70 miliar kalau enggak salah dulu jumlah penunggakkan," kata Ahok di Jalan Talang, Menteng Jakarta Pusat, Senin (20/2).
Saat masih aktif menjabat sebagai Gubernur DKI, Ahok mengaku secara aktif menyelesaikan permasalahn tunggakan rusun. Ia mengaku dari pendataan, para penghuni rusun memiliki niat untuk membayar. Namun, ada oknum penghuni rusun yang sengaja tidak memenuhi kewajibannya.
ADVERTISEMENT
Dari laporan di lapangan, Ahok menyebut ada penguni rusun yang bergaya hidup mewah. Misalnya, ada beberapa orang yang rutin membeli rokok, membeli ponsel bagus namun tidak membayar sewa rusun.
Tapi, ia memastikan bahwa orang yang benar-benar tidak mampu, biaya sewa rusun akan dipenuhi oleh Pemprov DKI. Nantinya, biaya sewa rusun akan dibayar dari biaya operasional Pemprov DKI.
"Kalau enggak mampu gimana? Kami bayarin pakai uang operasional saya," tegasnya.