Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.81.0
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY ) menolak tegas wacana penundaan Pemilu 2024 . Ia khawatir rencana tersebut berdampak pada perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tak terbatas.
ADVERTISEMENT
“Kalau disepakati penundaan pemilu , lalu apa? Perpanjangan masa jabatan presiden? Presiden 3 periode? Tidak dipilih langsung rakyat? Seumur hidup?” tanya AHY dalam pelantikan DPD Demokrat, Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/3).
“Ini, kan, pintu masuknya jelas. Kalau mau lakukan perubahan, katanya konstitusi harus diamandemen dulu. Lalu batasnya apa? Ditunda 3 tahun? Kenapa tidak 10 tahun saja sekalian? Artinya ini bahaya. Siapa yang tahu berhenti di mana?” lanjutnya.
Mengutip Lord Acton, AHY mengatakan bahwa kekuasaan absolut cenderung korup. Karenanya, ia mengingatkan potensi munculnya gerakan masyarakat apabila kekuasaan Presiden tetap diperpanjang.
“Power tends to corrupt; absolute power corrupts absolutely. Artinya adalah jangan biarkan kekuasaan tanpa batas. Ketika seorang pemimpin tidak mau turun takhta, maka biasanya rakyat yang akan mengoreksi. Betul tidak?” kata dia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, perpanjangan masa jabatan presiden juga tidak sesuai dengan konstitusi dan semangat reformasi. AHY pun menegaskan agar para elite politik menghargai sejarah Reformasi 1998 dan tidak mencederai demokrasi Indonesia saat ini.
“Sudah lewat 20 tahun. Kita sepakat jangan mundur dari semangat reformasi. Jangan sampai terjadi. Kalau kita cederai demokrasi, mengkhianati reformasi, harganya terlalu mahal. Siapa yang tanggung harganya? Rakyat atau elite politik?” tandasnya.