news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

AHY soal Banjir: Tata Ruang Harus Seimbang, Kapasitas Penampungan Diperbesar

24 Maret 2025 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers di Kantor Kemenko IPK, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers di Kantor Kemenko IPK, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan pembangunan tata ruang harus seimbang. Hal ini demi mencegah banjir seperti yang terjadi di sejumlah wilayah belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Sebab, menurutnya kondisi alam saat ini penuh ketidakpastian seiring meningkatnya perubahan iklim yang meningkatkan potensi bencana alam.
Hal tersebut diungkapkan AHY saat membuka webinar Hari Meteorologi Dunia 2025 dengan tajuk Refleksi Banjir Jabodetabek: Strategi Tata Ruang dan Mitigasi Cuaca Ekstrem oleh BMKG, Senin (24/3).
“Kita harus tahu bahwa kalau tidak dijadikan solusi yang permanen dan lebih berkelanjutan, misalnya bagaimana permasalahan di hulu. Ketika wilayah tidak mematuhi tata ruang yang sebetulnya sudah direncanakan secara proporsional untuk menjaga keseimbangan alam,” kata AHY.
Pembangunan infrastruktur, hunian maupun kebutuhan lainnya, lanjut AHY, harus tetap harus memperhatikan faktor alam. Tujuannya agar tak menjadi kerusakan lingkungan yang berdampak jangka panjang.
“Pembangunan apakah untuk hunian untuk industri maupun untuk kebutuhan lainnya tetapi ingat bahwa alam tidak boleh menjadi tidak imbang,” paparnya.
Anggota Kopasgat TNI AU mengevakuasi warga menggunakan perahu karet di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). Foto: Jasmine Nadhya Thanaya/ANTARA FOTO
Dari paparan BMKG, cuaca ekstrem saat ini semakin tidak dapat diprediksi. Curah hujan serta penurunan muka tanah harus menjadi perhatian khusus untuk mengantisipasi bencana alam. Khususnya mencegah banjir seperti beberapa waktu ke belakang saat banjir merendam sejumlah wilayah di Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
AHY mengatakan, kapasitas penampungan air juga harus diperbesar, normalisasi sungai terus dilakukan. Namun, di sisi lain, AHY juga mengingatkan agar penggunaan air bersih yang bersumber dari air tanah ini bisa dikurangi.
“Kapasitas penampungan air juga harus diperbesar harus ditingkatkan normalisasi sungai juga harus terus dilakukan tanggal-tanggul di sekitar sungai juga harus diperkuat,” ungkap AHY.
“Ancaman banjir rob dari utara ini yang juga semakin hari semakin mengkhawatirkan ketika permukaan tanah semakin turun akibat eksploitasi pengambilan air bersih dari dalam tanah. Yaitu semua, sekali lagi membutuhkan solusi infrastruktur yang berkelanjutan,” pungkasnya.