Airlangga: Pak Jusuf Kalla Tokoh Perdamaian, Belum Ada yang Bisa Menyaingi

22 Juni 2024 13:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, saat ditemui usai Gala Premiere film 'Lafran' di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Minggu (16/6/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, saat ditemui usai Gala Premiere film 'Lafran' di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Minggu (16/6/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, memuji sosok Wapres ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) sebagai sosok yang sangat lihai dalam diplomasi. Airlangga mengatakan, hingga saat ini belum ada sosok yang bisa menyaingi JK dalam hal diplomasi.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Airlangga saat menyampaikan pidato dalam acara HUT ke-75 sekaligus peluncuran buku Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Theo L Sambuaga, di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6).
"Tetapi tentu kalau diplomasi tidak ada yang bisa menyaingi Pak Jusuf Kalla, tokoh perdamaian kita dan juga tokoh Golkar yang selalu membuat kita bisa mengarungi samudera, nah belajarnya dari nakhoda pilot yang namanya Pak JK," kata Airlangga.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu di rumah dinas Wapres JK, Jalan Diponegoro, Kamis (9/8/2018). Foto: Dok. Partai Golkar
Karena itu, Airlangga mengatakan sejak dulu ia selalu menghormati sosok eks Ketum Golkar itu.
"Alhamdulillah saya dari dulu di belakang Pak JK, kalau di depan sudah jatuh Pak, kalau di depan ada yang melindungi," ucap dia.
Ia juga menuturkan, dirinya banyak belajar dari sosok Theo Sambuaga. Menurutnya, Theo tokoh yang melanjutkan perjuangan Mantan Gubernur Sulawesi Sam Ratulangi.
ADVERTISEMENT
"Kemarin dalam pemilu Pak Theo juga masih aktif dalam tim kampanye nasional. Jadi ini bayangkan mulai dari mahasiswa sampai sekarang aktifnya tidak pernah berhenti, berpikirnya tidak pernah berhenti, berjuangnya tidak pernah berhenti," tutup Menko Perekonomian itu.