Airlangga: Prabowo Lahir dari Rahim Golkar

13 Agustus 2023 17:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tiba di Museum Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tiba di Museum Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
Golkar dan PAN resmi bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024. Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, menyebut salah satu alasan partainya berlabuh ke KKIR adalah karena karier politik Prabowo lahir dari Golkar.
ADVERTISEMENT
"Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan ke Pak Prabowo Subianto? Tak lain dan tak bukan karena Bapak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar. Oleh karena itu, beliau selalu mengikuti kegiatan di Partai Golkar, kekaryaannya tak diragukan lagi," ucap Airlangga saat deklarasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8).
"Ini egaliter, searah, sejalan, dan setujuan dengan Partai Golkar," tegasnya.
Usai selesai dengan karier militernya, Prabowo mencalonkan diri sebagai calon presiden melalui Konvensi Capres Golkar 2004. Namun saat itu, di putaran terakhir, ia kandas setelah kalah suara oleh Wiranto.
Empat tahun kemudian, Prabowo bersama adiknya, Hashim Djojohadikusumo; mantan aktivis mahasiswa, Fadli Zon; dan mantan Deputi V BIN, Muchdi Purwoprandjono; serta sejumlah tokoh lainnya mendirikan Partai Gerindra. Di peresmian Partai Gerindra tanggal 6 Februari 2008 itu, Prabowo menjadi Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra.
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tiba di Museum Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). Foto: Hedi/kumparan
Dalam deklarasi tersebut, Airlangga juga menyebut Indonesia sudah melewati tiga kali persimpangan jalan. Yang pertama adalah di tahun 1945 saat Indonesia sedang berbicara masalah komunisme; lalu di tahun 1998, saat otoriter dan demokrasi berbenturan; dan yang ketiga adalah saat ini, yaitu saat Indonesia berada di tengah antara menjadi negara maju atau menengah.
ADVERTISEMENT
"Di Asia tidak banyak negara yang lolos. Oleh karena itu kepemimpinan 10 tahun ke depan sangat penting, dan Golkar melihat kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto," ungkap Airlangga.
Airlangga mengungkapkan, ia juga merasa bangga karena keempat partai bisa bersatu dengan visi dan misi yang sama. Apalagi komunikasi mereka terbilang cukup mudah.
"Oleh karena itu sekali lagi, tentu perjalanan ke depan masih ada. Tapi di hari Minggu ini merupakan momen bersejarah karena empat partai akan mengusung Pak Prabowo sebagai calon presiden 2024-2029. Semoga Allah melindungi kita semua," pungkasnya.