Akhir 2023, Arab Saudi Kirim Astronaut Perempuan Pertama ke Luar Angkasa

14 Februari 2023 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Austronot wanita asal Arab Saudi pertama, Rayyana Barnawi, yang diberangkatkan ke luar angkasa. Foto: Twitter/@saudispace
zoom-in-whitePerbesar
Austronot wanita asal Arab Saudi pertama, Rayyana Barnawi, yang diberangkatkan ke luar angkasa. Foto: Twitter/@saudispace
ADVERTISEMENT
Arab Saudi kembali membuat terobosan baru dalam memberdayakan perempuan.
ADVERTISEMENT
Terbaru, negara Teluk itu mengumumkan akan mengirimkan astronaut wanita pertamanya dalam sebuah misi ke stasiun luar angkasa di akhir tahun 2023 mendatang.
Media resmi Saudi Press Agency (SPA) melaporkan, astronaut pencetak sejarah itu bernama Rayyana Barnawi (33 tahun). Dia akan berangkat bersama rekan prianya sesama asal Arab Saudi, Ali Al-Qarni, dalam misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) selama sepuluh hari.
Dalam laporannya, SPA menambahkan bahwa Barnawi dan Al-Qarni akan terbang ke ISS dengan pesawat luar angkasa SpaceX Dragon — sebagai misi yang dilakukan oleh perusahaan antariksa milik swasta asal Amerika Serikat, Axiom Space.
“Bersama mereka akan ada Peggy Whitson, mantan astronaut NASA yang akan melakukan penerbangan keempatnya ke ISS, dan John Shoffner, seorang pengusaha dari Tennessee yang akan menjadi pilot,” jelas laporan SPA.
ADVERTISEMENT
Pesawat luar angkasa yang mereka tumpangi nantinya akan diluncurkan ke ISS menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Kompleks Peluncuran 39A di Pusat Antariksa Kennedy NASA, Negara Bagian Florida.
Stasiun luar angkasa ISS difoto dari kapsul Dragon SpaceX. Foto: NASA
Dengan terobosan terbaru inilah, Arab Saudi mengikuti jejak pesaingnya — Uni Emirat Arab, yang tak lain merupakan negara Arab pertama yang mengirimkan salah satu warganya dalam misi luar angkasa pada 2019.
Sementara Arab Saudi baru memulai program penjelajahan luar angkasanya di tahun 2018.
Empat tahun kemudian, Jeddah meluncurkan program lain untuk mengirimkan warganya ke luar angkasa, sebagai agenda visi Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) di tahun 2030 yang ingin mengurangi ketergantungan negaranya pada produksi minyak.
Meski tertinggal dari UEA, peristiwa ini tetap jadi sejarah karena untuk pertama kalinya Arab Saudi mengirimkan seorang astronaut wanita dalam sebuah misi luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Langkah tersebut pun sesuai dengan ambisi Pangeran MBS mencabut citra konservatif Arab Saudi dan menyetarakan hak perempuan di berbagai bidang.
Partisipasi perempuan dalam dunia kerja telah meningkat lebih dari dua kali lipat — dari semula 17 persen di tahun 2016 dan menjadi 37 persen, sejak MbS berkuasa di tahun 2017.
Sejak itu pula, MbS yang tak lain secara de facto adalah pemimpin Arab Saudi itu mengizinkan perempuan mengendarai mobil, pergi ke tempat umum yang bercampur antara laki-laki dengan perempuan, serta bepergian tanpa pengawasan wali laki-laki.