Akhir Pelarian Pembobol Rekening Ilham Bintang

6 Februari 2020 6:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Rabu (5/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Rabu (5/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi menangkap delapan pelaku pembajakan SIM card dan pembobolan rekening wartawan senior Ilham Bintang. Dua pelaku merupakan perempuan dan sisanya pria.
ADVERTISEMENT
"Berhasil mengamankan dan menangkap 8 orang pelaku yang salah satunya inisial D, otak dari tindak pidana ini. Ini ditangkap di di salah satu kecamatan daerah Sumsel Palembang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (5/2).
8 orang yang ditangkap Polda Metro Jaya ialah Desar alias Erwin, Teti Rosmiwati, Wasno, Arman Yunianto, Jati Waluyo, Hendri Budi Kusumo, Rifan Adam Pratama, dan Heni Nur Rahmawati.
Wajah tersangka pembobolan rekening Ilham Bintang di Polda Metro Jaya, Rabu (5/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kasus ini diotaki oleh pelaku bernama Desar. Awal mula pembobolan rekening ini berasal dari pembobolan data Ilham Bintang lewat Sistem Laporan Informasi Kuangan (SLIK) di OJK, yang ia beli dari tersangka Hendri Budi Kusumo.
"Saudara D (Desar) merupakan koordinator kelompok pembobol rekening dan kartu kredit. Dia memiliki data Sistem Laporan Informasi Keuangan (SLIK) milik Ilham Bintang," ungkap Yusri.
ADVERTISEMENT
SLIK yang dijual oleh pegawai IT Bank Perkreditan Rakyat BPS itu berisi data lengkap Ilham Bintang. Dalam menjualbelikan data rahasia itu, Hendri dibantu oleh Rifan dan Heni.
"Apa saja yang ada di situ (SLIK) pertama database, ini database isinya informasi data seseorang isinya adalah nomor teleponnya. Kemudian nomor kartu kredit, serta data lain yang ada pada orang lain yang secara acak diambil di situ. Kemudian di SLIK OJK bisa mengetahui limit yang ada dari seseorang yang ditarik," jelas Yusri.
Kasus ini terbongkar lewat rekaman CCTV. Salah satu pelaku, Arman Yunianto, terlihat mendatangi gerai Indosat di Bintaro Jaya XChange. Dia mengaku sebagai Ilham dan meminta pergantian SIM card.
Rekaman cctv oknum yang membobol SIM Card Indosat milik Ilham Bintang. Foto: Facebook / Ilham Bintang
Arman merupakan orang yang disuruh oleh Desar alias Erwin. Ia datang ke gerai Indosat menggunakan KTP palsu yang dibuat oleh tersangka bernama Jati Waluyo. Data pada KTP itu benar milik Ilham, hanya fotonya menggunakan foto Arman. Sehingga, saat pekerja gerai memeriksa datanya semua sesuai.
ADVERTISEMENT
Desar memang tidak ikut ke gerai Indosat. Namun, ia bertugas untuk terus menghubungi nomor Ilham untuk memastikan nomor tersebut tidak aktif.
"Pada saat membuat SIM Card baru, yang dikhawatirkan handphone di sana hidup. Jadi si Desar alias Erwin selalu menghubungi nomer tersebut. Beruntungnya (Ilham Bintang) di luar negeri handphone mati sehingga lancar membuat SIM Card baru," kata Yusri.
Setelah memiliki SIM card, Desar langsung mencari email Ilham. Ia mereset password email Ilham dengan menggunakan kode OTP. Hal yang sama juga dilakukan untuk mengakses rekening Ilham melalui aplikasi perbankan.
"Di sini mulai bermain. Pertama membeli barang-barang melalui Lazada, Blibli.com. Setelah itu ada beli barang Commonwealth bisa masuk ke transfer melalui Lazada keluar adalah uang. Contoh beli emas kemudian bisa jadi uang, emas itu ditransfer masuk ke rekening penampung," ujar dia.
Konferensi pers pembobolan rekening Ilham Bintang di Polda Metro Jaya, Rabu (5/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Dari Bank Commonwealth Rp 200 juta lebih dan BNI Rp 83 juta. Tapi dari BNI sudah mengembalikan uang tersebut ke korban. Uang dari Commonwealth saya belum dapat laporan korban," tambah Yusri.
ADVERTISEMENT
Desar yang hanya lulusan SD itu kemungkinan besar mempelajari ilmu membobol rekening dari rekan-rekan di lingkungannya.
"Saya kira dia cuma pengalaman, karena apa? Saya suruh nulis aja susah, dia lulusan SD. Otodidaklah, dari senior-senior di sana," tutur Panit 2 Subdit 4 Jatanras Kompol Hendro Sukmono,
Ilham Bintang. Foto: Facebook/Ilham Bintang
Kasus rekening Ilham Bintang dibobol ini berawal saat seseorang mengaku pendiri Cek and Ricek itu mendatangi gerai Indosat di Bintaro Jaya Xchange untuk meminta pergantian SIM Card ponsel pada 3 Januari 2020. Permintaan ini dipenuhi oleh petugas di gerai Indosat tersebut. Padahal, saat itu Ilham Bintang sedang berada di Australia.
Berikut ringkasan pembajakan nomor Indosat berujung pembobolan rekening berdasarkan penuturan Ilham Bintang kepada kumparan:
1. Pelaku mengganti kartu (SIM Card) Indosat Ilham Bintang di Gerai Indosat Bintaro XChange. Nomor tetap sama. Jadi, SIM Card baru akhirnya dikuasai pelaku, SIM Card di HP Ilham Bintang otomatis langsung terblok, tidak bisa dipakai. Kejadian: 3 Januari 2020 pukul 21.02 WIB.
ADVERTISEMENT
2. Pelaku menguras uang di rekening Commonwealth Ilham Bintang lewat internet banking. Menguras ini maksudnya: mentransfer dan melakukan pembayaran transaksi. Kejadian: 4,5,6 Januari 2020.
3. Pelaku membuka (penambahan) dua rekening baru atas nama Ilham Bintang di Commonwealth. Pelaku melakukannya di Commonwealth Cabang Pantai Indah Kapuk (PIK) tanggal 4 Januari 2020 pukul 14.15 WIB.
4. Pelaku melakukan transaksi di banyak kartu kredit. Kartu Kredit BNI, Citibank, BCA, Niaga, Mandiri. Paling banyak di BNI sebesar Rp 85 juta. Citibank belasan juta, tapi gagal karena merchant tempat pembelian barang cancel ordernya. Yang lainnya kecil-kecil, sebagian ditolak.