Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Akibat Cuaca Panas, Pemadaman Listrik Terjadi di Bangladesh Jelang Idul Fitri
20 April 2023 19:10 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Imbasnya, jutaan penduduk di negara Asia Selatan itu mengalami kekurangan akses listrik khususnya pada malam hari dan menjelang Hari Raya Idul Fitri .
Kegiatan sejumlah pabrik tekstil utama yang mengekspor produknya ke perusahaan luar negeri pun terhambat.
Dikutip dari Reuters, pasokan listrik yang dimiliki pemerintah Dhaka secara keseluruhan kurang dari kebutuhan penduduk yakni sebesar 6,6 persen selama tujuh hari, hingga Rabu (18/4).
Hal itu dikarenakan angka permintaan melonjak hampir 14 persen, dibandingkan dengan tujuh hari sebelumnya.
Otoritas setempat berpendapat bahwa penggunaan pompa irigasi yang lebih besar oleh para petani dan peningkatan aktivitas warga selama bulan Ramadhan telah ikut menyumbang meningkatnya konsumsi listrik di Bangladesh.
Sementara itu, gelombang panas yang melanda negara sejak awal 2023 menjadi penyebab utama kelangkaan pasokan listrik.
Temperatur udara saat ini secara signifikan meningkat bila dibandingkan dengan pekan lalu dan satu tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Suhu udara maksimum rata-rata di Dhaka adalah 4,3 persen lebih tinggi selama tujuh hari sampai hari Rabu dibandingkan dengan minggu sebelumnya dan 12,5 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu,” data pemerintah menunjukkan.
Menurut pemerintah, kelangkaan listrik paling parah terjadi pada malam hari dan ini dikonfirmasi oleh salah seorang penduduk Kota Ashulia yang terletak tak jauh dari Ibu Kota Dhaka, Munna Khan.
“Sulit bagi kami untuk tidur di malam hari tanpa listrik, dan bahkan lebih menyakitkan setelah berpuasa sepanjang hari,” ungkap Khan.
Badan pengamat cuaca setempat memperingatkan, belum tampak tanda-tanda bahwa gelombang panas ini akan mereda seiring dengan persiapan negara ini untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri pada akhir pekan mendatang.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, kota pelabuhan Chittagong — bersama dengan pusat manufaktur tekstil dan farmasi di Mymensingh, telah menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak.
Sebab, pemadaman listrik dapat meningkatkan biaya produksi untuk industri tekstil dan garmen Bangladesh yang berorientasi ekspor.
Industri-industri tersebut memegang peran kunci sebagai eksportir tekstil dan garmen ke berbagai perusahaan pakaian ternama di dunia, seperti Walmart, H&M, Gap, Zara, dan sebagainya.
Adanya hambatan ini dikonfirmasi oleh Wakil Presiden Asosiasi Produsen dan Eksportir Garmen Bangladesh, Shahidullah Azim.
“Kami akan membutuhkan lebih banyak bahan bakar diesel untuk menjalankan pembangkit listrik cadangan untuk melanjutkan produksi kami,” kata Azim.
“Hal ini akan meningkatkan biaya produksi, namun konsumen tidak akan membayar lebih mahal,” tutur dia.
ADVERTISEMENT
Secara terpisah, Menteri Energi Bangladesh Nasrul Hamid dalam sebuah postingannya pada Selasa (18/4) mengaku gelombang panas seperti tahun ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia pun menyampaikan keprihatinannya terhadap para penduduk yang terdampak krisis ini. “Orang-orang, terutama anak-anak dan orang tua, sangat menderita. Kami menyampaikan simpati dan duka cita yang tulus atas penderitaan yang tak terkira ini,” tulis Hamid.