Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Aksi Mahasiswa di Depan Istana Ricuh, Polisi Tangkap Ketua Umum KAMMI
24 Mei 2017 20:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Sejumlah massa yang mengaku berasal dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berdemonstrasi di depan Istana Negara. Mereka menuntut penegakan hukum yang berkeadilan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Aksi yang dimulai pada 14.00 WIB, awalnya berlangsung kondusif. Para anggota KAMMI berganti-gantian menyampaikan orasinya. Mereka membawa atribut KAMMI, bendera, serta poster yang berisikan protes perihal penegakan hukum di indonesia.
"19 tahun reformasi membuat kondisi negara semakin jauh dari cita-cita Kemerdekaan," ungkap Ketua Umum KAMMI, Kartika Nur Rakhman di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/5) seperti keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com).
Mereka menuntut agar kasus dugaan korupsi yang tidak kunjung selesai segera dituntaskan. "Kami menuntut agar dituntaskannya kasus Mega Skandal BLBI, kasus bailout Century, dan kasus e-KTP," ungkap Nur Rakhman.
Posisi Jaksa Agung yang dijabat Prasetyo juga menjadi hal yang mereka soroti. Pasalnya, sebelum menjadi Pimpinan Korps Adhyaksa, Prasetyo diketahui merupakan kader Partai Nasdem.
ADVERTISEMENT
"Hadirnya HM Prasetyo sebagai jaksa agung menjadi tanda kematian hukum. Kondisi ini menggambarkan bahwa hukum telah dikangkangi oleh kepentingan politik," tandas Nur Rakhman.
Semakin lama orasi mahasiswa semakin panas. Aksi saling dorong dengan polisi pun terjadi.
Belakangan aksi menjadi ricuh, hingga tiga mahasiswa mengalami luka. Sedangkan tujuh orang mahasiswa lainnya, termasuk Ketua Umum KAMMI diamankan polisi.
Setelah kericuhan berakhir, sejumlah mahasiswa mulai membubarkan diri. Sedangkan, tujuh orang diamankan masih diamankan polisi.