Alasan Ayah Buang Jasad Anaknya di Got SMPN 6 Tasik: Agar Dikira Kecelakaan

27 Februari 2020 18:02 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto (ketiga dari kiri) memberikan keterangan pers terkait pembunuhan siswi SMPN 6 Kota Tasikmalaya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto (ketiga dari kiri) memberikan keterangan pers terkait pembunuhan siswi SMPN 6 Kota Tasikmalaya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Budi Rahmat (45) tega mencekik anak kandungnya yang bernama Delis Sulistina (13) hingga tewas. Delis merupakan siswi di SMPN 6 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Hal yang lebih sadis adalah Budi usai membunuh, membuang jasad darah dagingnya itu ke got atau selokan depan SMPN 6 Kota Tasikmalaya. Jasad Delis ditemukan warga pada Senin (27/1/2020).
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengatakan Budi sengaja membuang anaknya itu ke selokan depan sekolah. "Tujuan pelaku menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya supaya dikira bahwa kematian anaknya karena kecelakaan," ujar Anom, di kantornya, Kamis (27/2).
Lebi lanjut Anom mengatakan pemicu Budi membunuh anaknya itu karena kesal dimintakan duit Rp 400 ribu untuk study tour ke Bandung. Budi awalnya memberikan duit ke anaknya Rp 300 ribu. Namun anaknya itu protes. Delis pada saat itu tetap minta duit Rp 400 ribu ke bapaknya.
ADVERTISEMENT
Budi ini profesinya adalah pencuci piring di salah satu rumah makan di Jalan Laswi, Tasikmalaya. Budi, kata Anom, bingung karena anaknya itu meminta duit secara mendesak.
"Karena korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa oleh ayahnya ke rumah kosong," ujar Anom, di kantornya, Kamis (27/2). "Dan sempat cekcok dengan pelaku."
Saat cekcok itu, Budi dengan gelap mata mencekik anaknya itu hingga tewas. Budi kemudian kembali ke tempat makan dan bekerja, membiarkan anaknya dalam keadaan tewas di sebuah rumah kosong.
Sepulang bekerja, sekitar pukul 21.00 WIB di hari yang sama, Budi kembali lagi ke rumah kosong itu. Dia membawa jasad anaknya dengan motor dan kemudian membuangnya ke dalam got atau selokan yang terletak di depan SMPN 6 Tasikmalaya.
ADVERTISEMENT