Alasan JMG UGM Samarkan Foto Mahasiswi di Organisasi: Iseng, Buat Internal

Direktur Kemahasiswaan UGM, Suharyadi. Foto: Arfiansyah Panji Purnadaru/kumparan

Jemaah Muslim Geografi (JMG) Univeristas Gadjah Mada (UGM) tengah ramai diperbincangkan. Musababnya, dalam akun Twitter Lembaga Dakwah Fakultas Geografi UGM itu menyamarkan foto mahasiswi dalam struktur organisasinya.

Direktur Kemahasiswaan UGM, Suharyadi mengatakan sudah bertemu dengan ketua dan senior unit kegiatan mahasiswa (UKM) itu. Dari hasil pertemuan itu, pengurus JMG menyebut tak ada kaitannya penyamaran foto perempuan itu dengan radikalisme.

Netizen di media sosial sebelumnya mengkritisi penyamaran foto itu dan diangkutpautkan dengan paham radikal dan juga terkesan diskriminatif.

"Sudah ketemu mahasiswa. Dia yang pertama dia memang tidak ada kaitan radikalisme itu hanya untuk urusan internal ya. Dibuat fun saja. Mereka tidak ada keinginan seperti itu (kaitan radikalisme)," kata Suharyadi saat dihubungi, Selasa (11/2).

Suharyadi mengatakan selain untuk internal, foto tersebut juga masih soft launching. Ketika dalam grand launching maka foto-foto itu tidak akan diblur sesuai kehendak Dekan Fakultas Geografi. Pihak JMG pun sudah sepakat untuk memperbaiki.

Tangkapan layar akun twitter @JMG_UGM. Foto: Twitter/@JMG_UGM

"Kalau itu (kenapa yang diblur hanya perempuan) mahasiswa sering ada satu dua ya membuat iseng-iseng saja. Tidak usah ditanggapi dengan serius. Enggak ada keinginan membuat yang aneh-aneh. Betul-betul hanya dibuat untuk internal," ujarnya.

Soal kenapa foto diunggah ke Twitter meski masih soft launching, Suharyadi mengatakan apa yang dilakukan mahasiswa memang terkadang tidak bisa direm.

"Kalau sekarang anak-anak tidak bisa direm. Kalau dia punya apa ada yang di (unggah) Instagram namanya media sosial. Yang jelas saya sudah ketemu ketua dan seniornya itu konsumsi internal sebetulnya," ujarnya.

"Nanti kita imbau. Karena (JMG) ada di fakultas. Karena UKM ada UKM Fakultas ada UKM universitas. Kalau dibawah saya terutama UKM di universitas," kata dia.