Alasan Lokasi Rekonstruksi Penyiraman Novel Harus Steril

7 Februari 2020 8:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi membawa sepeda motor usai rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi membawa sepeda motor usai rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rekonstruksi penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan digelar di lokasi kejadian, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/2). Reka adegan itu dilakukan dengan kondisi lokasi steril dalam radius 250 meter.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu membuat awak media tidak dapat melihat seluruh adegan penyerangan tersebut. kumparan yang berada di lokasi pun hanya bisa melihat adegan yang dilaksanakan di ujung Jalan Tebanas.
Dalam adegan tersebut, dua orang yang mengenakan papan nama bertuliskan tersangka berjalan menuju ujung jalan dengan mengenakan helm. Satu orang mengenakan jaket hitam dan satunya mengenakan jaket krem.
Petugas melakukan penjagaan saat rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Mereka memiliki tinggi badan yang sama. Hanya bentuk tubuhnya berbeda. Pria berjaket krem terlihat lebih gemuk dibanding yang berjaket hitam.
Tersangka lalu menaiki motor menuju arah Jalan Deposito. Mereka didampingi penyidik dan polisi bersenjata lengkap.
Media tidak bisa mengikuti adegan selanjutnya karena ditahan di ujung Jalan Tebanas. Polisi meminta agar media tetap di sana.
Dua warga barjalan untuk memberikan kesaksian kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Terkait penjagaan itu, Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti Haryadi mengatakan penjagaan ketat itu hal yang wajar dalam proses rekonstruksi. Ia beralasan agar proses berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
"Itu adalah hal yang wajar dalam pelaksanaan rekonstruksi pengamanan dan penjagaan di sekitar lokasi pelaksanaan rekonstruksi. Pengamanan ataupun parimeter supaya pelaksanaan kegiatan rekon berjalan lancar sesuai waktu yang ditetapkan," kata Dedy di lokasi rekonstruksi, Jumat (7/2).
Petugas melakukan adegan rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/2). Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Terkait dua orang tersangka yang hadir dalam rekonstruksi, Dedy memastikan mereka adalah tersangka asli atau tidak menggunakan pemeran pengganti.
"Iya (tersangka datang). Tidak (peran pengganti)," kata Dedy.
Rekonstruksi dimulai pukul 03.30 WIB. Sebanyak 10 adegan diperagakan dalam kegiatan itu.