Alasan Panglima TNI Tak Serbu KKB untuk Selamatkan Pilot Susi Air

9 April 2023 13:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat berkunjung ke outlet produk fashion lokal di Kota Bandung. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat berkunjung ke outlet produk fashion lokal di Kota Bandung. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua bulan berlalu, pilot Susi Air, Philip Max Merhtens, masih disandera KKB di pegunungan Papua. Pemerintah termasuk TNI-Polri masih mengupayakan upaya pembebasan.
ADVERTISEMENT
Muncul pertanyaan, mengapa markas KKB tidak diserbu saja untuk operasi penyelamatan pilot Max Merhtens?
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan operasi penyelamatan perlu mengedepankan cara-cara persuasif, tidak bisa operasi militer seperti perang.
Mantan Kepala Staf Angkatan Laut itu menjelaskan operasi militer bisa menimbulkan banyak korban jiwa, termasuk kemungkinan pilot yang tewas.
"Meraka (KKB) pasti sudah ancang-ancang kalau diserang TNI, pasti pilot akan dibunuh sama mereka. Nanti difitnah TNI yang membunuh atau Polri," ucap Yudo.
Pilot Susi Air Captain Philip Mehrtens masih disandera TPNPB OPM. Foto: Dok. Istimewa
Yudo juga sebelumnya sudah menyebut TNI punya prajurit dan senjata terbaikt untuk menggelar operasi militer. Namun nyawa pilot adalah prioritas, tidak melulu harus dengan cara-cara militer yang bisa jadi lebih banyak kerugiannya.
"Kalau perang pasti banyak ruginya, pasti banyak penduduk, banyak masyarakat yang jadi korban, karena memang sengaja digunakan mereka sebagai tameng. Jadi kita harus terus berhati-hati," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Yudo menambahkan keselamatan masyarakat, termasuk tokoh agama dan pemerintah setempat juga menjadi pertimbangan TNI lebih memilih cara persuasif daripada operasi militer.
"Dan para bupati khususnya Pjs Bupati Nduga yang selama ini terus meminta supaya bersabar, TNI akan berusaha semaksimal mungkin agar tidak timbul korban jiwa," pungkasnya.
Tim gabungan TNI-Polri bebaskan 15 orang pekerja pembangunan rumah sakit yang sempat disandera KKB di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (8/2/2023). Foto: Dok. Istimewa