Alasan Pemkot Depok Bangun Masjid Agung di Lahan SDN Pondok Cina 1 Margonda

10 November 2022 18:11 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SDN Pondok Cina 1 Depok.  Foto: Annisa Thahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
SDN Pondok Cina 1 Depok. Foto: Annisa Thahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SDN Pondok Cina 1 di Jalan Raya Margonda, Kecamatan Beji, Kota Depok, akan direlokasi. Para siswa segeda dipindahkan ke dua sekolah terdekat (regroup), yakni SDN 3 dan SDN 5 Pondok Cina. Lahan bekas SDN 1 itu akan dibangun Masjid Agung Kota Depok.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan Pemkot berencana membangun dua masjid agung pada tahun 2023 dan 2024 di Jatijajar dan di Pondok Cina.
“Pembangunan masjid di Pondok Cina pada 2024 dan Jatijajar pada 2023,” kata Idris pada 18 Desember 2021.
Idris meminta bantuan Gubernur Jabar Ridwan Kamil — yang juga seorang arsitek—untuk merancang masjid tersebut. Pembangunan Masjid Agung akan dibangun di atas lahan milik Pemerintah Kota Depok.
Untuk pembangunan masjid di Jatijajar berada di depan terminal dengan luas dua hektare Sedangkan rencana pembangunan masjid di Pondok Cina sedang dilakukan pemindahan aset dan ditargetkan 2023 telah selesai.
“Desain dua masjid yang akan dibangun merupakan rancangan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil,” terang Idris kala itu.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Walikota Depok Mohammad Idris megunjungi RS Mitra Keluarga Depok, Jawa Barat, Senin (2/3). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Idris menambahkan, Detail Engineering Design (DED) pembangunan Masjid Agung akan disesuaikan dengan desain dari Ridwan Kamil. Idris tidak menjelaskan besaran anggaran yang akan digunakan untuk pembangunan Masjid Agung.
ADVERTISEMENT
"DED-nya kita sesuaikan dengan desain pemberian Pak Gubernur,” kata Idris.
Sementara itu, kala itu Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menjelaskan, rencana pembangunan Masjid Agung ini merespons aspirasi warga masyarakat yang menginginkan ada masjid di Jalan Margonda Raya—urat nadi yang menghubungkan Depok dengan Jakarta.

Masjid Agung di Margonda Dibangun Tahun 2023

Pada Kamis (10/11/2022), Sekretaris Daerah Kota Depok Supian Suri mengatakan, pembangunan Masjid Agung akan dilaksanakan tahun depan sehingga relokasi SDN Pondok Cina 1 dilaksanakan pada tahun ini. Pembangunan Masjid Agung merupakan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Untuk bangunan masjid ini, kan, bisa dilakukan tender di akhir tahun ini, hingga pelaksanaannya awal tahun depan sudah bisa dilaksanakan,” ujar Supian.
Infografik Relokasi SDN Pondok Cina 1. Foto: kumparan
Pembangunan tersebut dibangun di lahan SDN Pondok Cina 1 yang direlokasi. Luas lahan mencapai 1.632 meter persegi. Namun hingga kini belum diketahui besaran anggaran pembangunan Masjid Agung tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kemarin DPUPR sudah membuat trotoar sesuai design masjid, bukan untuk sekolah lagi,” kata Supian.
Sejak Depok menjadi kota madya, Depok belum memiliki Masjid Agung layaknya di sejumlah kota lainnya. Selain itu, sejumlah warga meminta Pemerintah Kota Depok membangun Masjid Agung, terlebih sepanjang Jalan Raya Margonda belum memiliki masjid berukuran besar.

Kisruh Relokasi

Para orang tua murid mengaku tak keberatan sekolah direlokasi untuk pembangunan masjid, tetapi ingin kejelasan terkait kepindahan sekolah.
Masalah relokasi ini sempat ramai karena para murid akhirnya digabung dengan sekolah lain. Sedangkan orang tua ingin mereka dipindah ke gedung sendiri.
Rencana saat ini, sebanyak 362 siswa di SD tersebut akan di-rebound ke dua sekolah berbeda yakni SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5. Tetapi pemberitahuan resmi, menyeluruh, hingga rencana panjang ke depan belum disampaikan pihak sekolah kepada orang tua.
ADVERTISEMENT
Orang tua juga meragukan efektivitas rencana ini. Sebab banyaknya siswa SDN Pondok Cina 1 Depok yang di-rebound, kelas sekolah nantinya harus dibagi kloter pagi dan siang.
"Kita sebenernya enggak tolak alih fungsi pembangunan apa pun, cuma ingin kepastian aja untuk ke depannya, sekolah anak kami di mana? Kalau sekarang dibagi dua kan ketentuan belum tahu kayak apa. Ini yang ingin kami perjelas jangan hanya numpang, ke depannya enggak jelas," kata salah satu orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 Depok, Novi, Kamis (10/11).
Anggota DPRD Fraksi PKB Kota Depok Babai Suhaemi, datang untuk mengecek lokasi dan beraudiensi dengan orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 Depok, Kamis (10/11/2022). Foto: Annisa Thahira/kumparan
"Dan anak-anak sekolahnya [kalau] tidak jelas dan numpang kurang nyaman. Apalagi, sekolahnya siang, biasa sekolah pagi. Dan lokasi lebih jauh. Sementara rata-rata ortu rumahnya lingkungan sekolah sini," imbuh dia.
ADVERTISEMENT

Belajar dari Rumah via WA

Seiring dengan rencana relokasi, SDN Pondok Cina 1 saat ini menerapkan sistem belajar dari rumah (BDR). Siswa kelas 4, Huran, mengatakan merasa kesulitan dengan sistem ini.
Sebab guru tak memberikan penjelasan materi belajar, dan hanya memberikan tugas lewat chat WhatsApp. Tak ada interaksi pemaparan guru kepada murid melalui zoom karena keterbatasan guru dan siswa.
Saat ini, sejumlah relawan dari orang tua, mahasiswa, hingga kader parpol berinisiatif mengajar anak-anak yang datang ke sekolah untuk mengerjakan tugas bersama. Meski BDR, datang ke sekolah diperbolehkan.
"Sistem BDR, tapi belajarnya di sekolah. Guru-gurunya enggak masuk. Gurunya jelasin lewat WA. Dan kita para siswa kerjakan di sekolah dan di rumah. Enggak [ada paparan] cuma dikirim tugas. Lumayan sulit soalnya enggak dijelasin gitu tugasnya," kata Huran.
ADVERTISEMENT
Soal relokasi, Huran pun berharap bisa satu sekolah dengan teman-temannya saat ini di bangunan baru.
Di sisi lain, seorang siswa kelas 6, berharap relokasi sekolahnya ditunda. Ia mengaku kesulitan dengan BDR dan takut dirundung di sekolah baru.
"Kalau pindah kita harus penyesuaian, takutnya nilai bisa berkurang gitu. Kan juga sekarang BDR, jadi kadang malas. Sekarang kita pindahnya (kemungkinan) ke SDN Pondok Cina 5, kita sudah kayak dikata-katain gitu sama anak Pondok Cina 5," katanya.
Rencana relokasi SDN Pondok Cina 1 kembali mencuat setelah sebuah video yang memperlihatkan pembangunan trotoar di depan sekolah tersebut viral pada Rabu (9/11) kemarin. Dalam video itu terdengar seorang wanita kaget karena pintu masuk sekolah telah tertutup oleh trotoar yang posisinya lebih tinggi.
ADVERTISEMENT