Alumni Wisma Atlet: dari Tak Percaya COVID-19 hingga Jadi Instruktur Senam

5 Maret 2021 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah kalimat penyemangat tertulis di pakaian alat pelindung diri (APD) salah satu tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah kalimat penyemangat tertulis di pakaian alat pelindung diri (APD) salah satu tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menjadi pasien COVID-19 di Wisma Atlet bukan berarti berhadapan suatu pengalaman yang mengerikan. Ada pengalaman atau cerita seru yang layak dibagi, sebagai kenangan dari tempat yang kadang disebut sebagai 'Universitas COVID-19' ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengalaman menarik dialami oleh Anton Pangeran Harianto. Penyintas COVID-19 ini memiliki cerita berkesan saat masuk ke Wisma Atlet. Ia menjadi salah satu instruktur senam pertama di RS Darurat tersebut.
Pria ini awalnya tidak percaya akan adanya COVID-19. Ia membantah itu semua, sampai ia terkena COVID-19 dan mengalami semua gejala penyakit.
"Saya kurang percaya COVID-19, karena waktu itu di sekeliling saya belum ada seorang pun yang kena, saya berpikiran bahwa COVID-19 itu tidak ada. Akhirnya saya dikasih teguran, saya kena, saya dikasih langsung full, semua gejala kena, kecuali sesak napas," kata Pangeran saat siaran langsung bersama dengan BNPB, Jumat (5/3).
Pangeran akhirnya memutuskan untuk menjalani perawatan di Wisma Atlet. Ia merasakan, dalam kurun waktu 2 jam, ia sudah mendapatkan kamar serta beberapa fasilitas penunjang termasuk obat.
Suasana di Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Dok. Mutiara
Meski begitu, 2 hari setelah masuk, kondisinya justru memburuk.
ADVERTISEMENT
"Saya masuk 25 Desember, 2 hari pertama masih down, saya masih alami gejala-gejalanya. Cuma bisa melihat dari kaca aja," ucap Pangeran.
Pada hari ketiga, ia yang terkesima melihat aktivitas beberapa pasien di bawah segera berinisiatif untuk mengadakan senam bersama dengan rekan satu kantornya, yang juga dirawat di Wisma Atlet. Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari personel Tim Kobra, yakni tim dari TNI yang bertugas di Wisma Atlet.
"Waktu itu saya ada di Tower 6 lantai 16, waktu tersebut kita senam. akhirnya tim Cobra minta kita untuk turun ke bawah. Sebetulnya saya bukan personal trainer atau instruktur senam, tapi saya member. Akhirnya saya dikasih kepercayaan tim kobra ke atas panggung, di atas panggung. Pertama kali di atas panggung saya gemetar juga," ucap Pangeran.
ADVERTISEMENT
Pangeran minder bukan main. Ia bukan instruktur senam, dan harus memimpin senam dari ratusan bahkan ribuan orang. Ia takut tak mampu memenuhi ekspektasi dari para pasien ini. Lantas, ia mempelajari beberapa gerakan senam dasar agar tak memalukan amat.
"Saya buka Youtube dulu. Karena kita selama di Wisma Atlet, WIFI itu free. jadi kita seperti dimanjakan sebenarnya. Saya lihat beberapa gerakan, akhirnya saya turunlah," kata Pangeran.
Hari pertama ia memimpin senam, kepercayaan dirinya bangkit. Antusiasme pasien begitu besar. Ini melecutnya untuk segera sembuh.
"Itu motivasi saya, sebagai pejuang positif untuk tujuan (swab) negatif," kata Pangeran.
Pangeran akhirnya mendalami perannya sebagai instruktur senam. Bahkan, ia tidak rela jika program senam di Wisma Atlet ini terhenti jika ia sudah sembuh dan harus keluar dari Wisma Atlet. Maka, ia meluangkan waktu manakala firasatnya muncul, bahwa kesembuhannya segera tiba.
ADVERTISEMENT
"Saya lakukan itu, saya cari dan ingatkan, saya berkoar-koar, ayo yang punya basic tidak harus guru senam, biasanya saya punya feeling mau keluar saya langsung cari (instruktur)," kata Pangeran.
Kini Pangeran telah sembuh setelah 42 hari dirawat di RS Darurat Wisma Atlet. Hal itu tak membuatnya lupa, akan tugasnya sebagai penyintas COVID-19, yakni mendonorkan plasma darah bagi mereka yang membutuhkan.
"Kita sebagai penyintas covid siap mendonorkan plasma darah bagi penderita COVID-19," tutup Pangeran.