Ambruknya Jembatan di Nusa Penida, Bali, Diinvestigasi

16 Desember 2022 16:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan penghubung antara ponton dan dermaga utama Pelabuhan Penyebrangan Banjar Nyuh ambruk di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis (15/12/2022) pukul 16.45 WITA sore tadi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan penghubung antara ponton dan dermaga utama Pelabuhan Penyebrangan Banjar Nyuh ambruk di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis (15/12/2022) pukul 16.45 WITA sore tadi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dishub Bali menginvestigasi penyebab jembatan penghubung antara ponton dan dermaga utama Pelabuhan Penyeberangan Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali ambrol.
ADVERTISEMENT
Begitu investigasi selesai, Dishub Bali akan memberikan rekomendasi kepada Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Nusa Penida. Hal ini demi keselamatan penumpang.
"Pada 16 Desember 2022, Pukul 07.30, Tim Dinas Perhubungan Provinsi Bali melakukan investigasi awal untuk menyusun rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan oleh UPP Nusa Penida, guna mencegah kejadian yang sama di kemudian hari," kata Kadishub Bali IGW Samsi Gunarta saat dihubungi, Jumat (16/12).
Adapun langkah Dishub Bali untuk mengetahui sebab jembatan ambrol adalah memeriksa prosedur bongkar muat, manajemen penumpang, pengawasan pelabuhan dan mengevaluasi kontruksi bangunan jembatan.
Samsi membeberkan, jembatan penghubung ini memiliki panjang 16,74 meter dan lebar 1,5 meter. Jembatan patah pada jarak 6 meter dari dermaga.
Dugaan sementara penyebab jembatan penghubung atau Movable Bridge (MB) ambrol karena tak kuat menahan beban tampung penumpang. Samsi mengaku masih mempelajari lebih lanjut jumlah kapasitas maksimal tampung jembatan.
ADVERTISEMENT
"Kami masih pelajari mengapa bisa begitu. Harus dicek kembali asumsi dan perhitungannya bersama konsultan pengawasnya," imbuhnya.
Pemasangan jembatan penghubung ini merupakan bagian dari pengerjaan pembangunan Pelabuhan Toya Pakeh oleh Satker Strategis Ditjen Hubla tahun 2022. Operasional jembatan penghubung telah diserahkan kepada UPP dan memasuki tahap pemeliharaan.
Pembangunan Pelabuhan Toya Pakeh adalah pekerjaan yang terpisah dari Segitiga Sanur-Bias Munjul-Sampalan. Pelabuhan Toya Pakeh sudah beroperasi sejak tahun 1990.
Jembatan penghubung antara ponton dan dermaga utama Pelabuhan Penyebrangan Banjar Nyuh ambruk di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis (15/12/2022) pukul 16.45 WITA sore tadi. Foto: Dok. Istimewa
"Pada tanggal 12 Desember 2022 sudah dilakukan sosialisasi dan uji coba pemanfaatan dengan beberapa kondisi yang dipersyaratkan termasuk perlunya pembatasan jumlah penumpang yang diperbolehkan ada di atas MB pada saat bersamaan," katanya.
Atas peristiwa ini, pengelola menutup sementara pelayanan bongkar muat di area tersebut. Pelayanan dialihkan ke Pelabuhan Banjar Nyuh atau di sebelah Barat Pelabuhan Toya Pakeh.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihak kontraktor berkomitmen membangun jembatan penghubung baru. Pembangunan disesuaikan dengan desain dalam masa pemeliharaan berjalan.
Kasus ini bermula saat sekitar 35 penumpang yang merupakan wisatawan mancanegara (wisman) antre masuk ke speed boat Semabu Hills di jembatan penghubung, pada Kamis (16/12).
Mereka hendak menyeberang dari Kepulauan Nusa Penida ke Pelabuhan Sanur.
Pada pukul 16.45 WITA, jembatan penghubung ambrol. Hal ini mengakibatkan wisman panik dan berjatuhan ke laut. Para penumpang sebagian diselamatkan warga. Ada yang berenang menuju jembatan. Ada juga yang selamat berkat petugas melemparkan pelampung.
Pihak operator kapal memberangkatkan penumpang setelah berhasil diselamatkan dam dalam keadaan tenang.