Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Muhammad Amien Rais mengkritik praktik hukum yang terjadi di Indonesia saat ini. Menurutnya, penegakan hukum Indonesia sangat diskriminatif.
ADVERTISEMENT
"Law enforcement makin tak karuan. Sekarang, implementasi hukum itu super diskriminatif," kata Amien dalam acara Refleksi 19 Tahun Reformasi bertajuk Menggembirakan Demokrasi dan Tribute to Amien Rais di Kantor PP Pemuda Muhammadiyah, Menteng 62, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5).
Amien tak mendeskripsikan secara rinci hal apa saja yang mendasari sikapnya. Jika terus dibiarkan terjadi, kata Amien, Indonesia akan bernasib sama dengan negara-negara lainnya. Negara besar dan berjaya, namun kini berbalik akibat pemaksaan kehendak terhadap kepentingan golongan tertentu.
"Soviet bubar karena mayoritas Rusia memaksa keberadaannya kepada etnis lain. Pun juga Yugoslavia, ketika di bawah kepemimpinan Joseph Tito, itu negeri Eropa Timur yang paling kuat tapi itu bubar jadi 6 negara kecil karena mayoritas memaksakan kehendak," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Amien mengatakan hal tersebut tak jauh berbeda seperti Indonesia, yang kedaulatan negaranya akan dikuasai kaum minoritas.
"Di negeri ini sepertinya terbalik. Minoritas ingin memaksa. Minoritas berjumawa, itu nanti juga akan hancur bahkan lebih cepat," ujarnya.
Ditambah lagi, menurut Amien, permasalahan hukum yang belum lama muncul di permukaan, yaitu dugaan kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Amien mengatakan, masalah Ahok semakin mengancam keutuhan bangsa.
"NKRI ini sedang terancam keutuhannya. Sebelum Ahok memecah masalah yang sentitif, Pilkada Jakarta kemarin memperkuat gejala perpecahan bangsa," sambung Amien di depan para hadirin yang datang.
Baca juga:
ADVERTISEMENT