Analisis Data: Polusi Udara di Jakarta Turun 5,15% saat KTT ASEAN

11 September 2023 18:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemacetan lalu lintas di Jalan Gatot Soebroto sebelum Jalan HR Rasuna Said, saat berlangsung KTT ke-43 ASEAN hari kedua, Rabu (4/9/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kemacetan lalu lintas di Jalan Gatot Soebroto sebelum Jalan HR Rasuna Said, saat berlangsung KTT ke-43 ASEAN hari kedua, Rabu (4/9/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah kantor swasta hingga BUMN di Jakarta diimbau menerapkan work from home (WFH) sejak Senin (4/9) hingga Kamis (7/9). Hal ini merupakan buntut diadakannya KTT ke-43 ASEAN.
ADVERTISEMENT
Imbauan WFH ini dikeluarkan oleh Pemprov DKI, melalui Surat Edaran (SE) Nomor E-0021/SE/2023. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengatakan perusahaan diimbau untuk menerapkan WFH dan work from office (WFO) dengan kebijakan masing-masing.
“Setiap perusahaan dapat menyesuaikan sendiri penerapan kombinasi WFH dan WFO yang akan dijalankan, sehingga aktivitas ekonomi tetap bisa berjalan dan KTT ke-43 ASEAN juga dapat terlaksana dengan lancar,” ujar Hari dalam keterangannya dikutip Kamis (31/8).
Sejumlah gedung bertingkat terlihat dari Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Selain itu, Polisi bersama Dinas Perhubungan melakukan rekayasa lalu lintas di sejumlah wilayah DKI. Pemerintah juga menyiapkan TransJakarta gratis di empat rute tertentu.
Lantas, bagaimana kondisi polusi udara saat KTT ASEAN berlangsung? Apakah ada penurunan?
ADVERTISEMENT

Polusi Udara di Jakarta Turun 5,15%

Kami menghitung penurunan udara di Jakarta dengan membandingkan data sebelum dan saat KTT berlangsung. Data yang dianalisis adalah periode 28 Agustus - 1 September 2023 (sebelum KTT) dan 4 - 8 September 2023 (saat KTT).
Data tersebut lalu kami ambil nilai mediannya. Hasilnya, indeks polutan sebelum KTT ada di angka 136 AQI PM 2.5. Sementara indeks polutan saat KTT berlangsung turun menjadi 129 AQI PM 2.5. Artinya, ada penurunan polusi sekitar 5,15 persen.
Meski nilainya turun, indeks polusi di Jakarta saat KTT ASEAN masih ada dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Dalam kategori ini, setiap orang berisiko mengalami iritasi mata, kulit, dan tenggorokan serta masalah pernapasan.
ADVERTISEMENT
Data di atas kami peroleh dari analisis berdasarkan data hostoris yang disediakan situs aqicn.org. Situs tersebut menggunakan satuan Air Quality Index (AQIPM2.5) untuk menunjukkan kualitas udara. PM2.5 atau Particulate Matter adalah partikel halus di udara yang ukurannya 2,5 mikron atau lebih kecil dari itu.
Paparan PM 2.5 dalam waktu sebentar saja sudah cukup untuk menyebabkan masalah pada mata, hidung, tenggorokan, iritasi paru, batuk, bersin, pilek, dan napas pendek.

WFH, Rekayasa Lalin, dan TransJakarta Gratis

Sementara itu, kami juga menganalisis kecepatan kendaraan sebelum dan saat KTT ASEAN berlangsung. Temuan tersebut diolah melalui data historis yang disediakan TomTom Traffic Index.
Parameternya pun dibuat sama seperti dalam melihat kualitas udara. Yakni dengan membandingkan dua periode yang berbeda. Hasilnya, kecepatan kendaraan saat KTT ASEAN berlangsung ada di angka 32,15 km/jam. Di periode sebelumnya, kecepatan kendaraan ada di angka 31,55 km/jam.
ADVERTISEMENT
Semakin tinggi kecepatan kendaraan akan berbanding lurus dengan jumlah kendaran yang tak terlalu padat. Imbauan WFH rupanya bisa menaikkan kecepatan berkendara sebesar 1,9 persen.

PLN Pangkas Penggunaan Daya PLTU Suralaya

PT PLN (Persero) juga memangkas penggunaan daya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya menjelang KTT ke-43 ASEAN berlangsung. Hal itu dilakukan guna mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, sebagai gantinya PLN menggunakan listrik berbasis gas dan energi terbarukan (EBT).
Nelayan melintasi di PLTU Suralaya di Cilegon. Foto: RONALD SIAGIAN / AFP
"Khusus untuk Jakarta listrik kami tingkatkan yang berbasis pada gas," kata Darmawan di Istora Senayan, Kamis (31/8).
"Sehingga listrik yang digunakan menjadi jauh lebih bersih dan dampak polusi bisa diminimalisir," imbuhnya.
Adapun upaya pengurangan penggunaan PLTU ini bertepatan dengan acara KTT ASEAN yang akan diselenggarakan pada 5 hingga 7 September di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Listrik yang kita gunakan untuk KTT ASEAN ada PLTGU Muara Karang, PLTGU Muara Tawar, PLTGU Tanjung Priok," ungkapnya.