Analisis soal Gempa Kembar Myanmar-Thailand: Dipicu Sesar Sagaing

28 Maret 2025 14:58 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Retakan terlihat di jalan di Naypyidaw pada 28 Maret 2025, setelah gempa bumi di Myanmar bagian tengah.  Foto: Sai Aung MAIN / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Retakan terlihat di jalan di Naypyidaw pada 28 Maret 2025, setelah gempa bumi di Myanmar bagian tengah. Foto: Sai Aung MAIN / AFP
ADVERTISEMENT
Kepala Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menganalisis dua gempa dahsyat yang berpusat di Myanmar, Jumat (28/3). BMKG mencatat gempa kembar berkekuatan 7,6 M dan 7,2 M.
ADVERTISEMENT
"Gempa kembar atau double earthquake adalah 2 peristiwa gempabumi yang memiliki magnitudo hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan," kata Daryono.
Gempa pertama berkekuatan 7,6 m terjadi sekitar pukul 12.50 waktu setempat atau 13.20 WIB. Kedalaman gempa ini 10 km.
Gempa berikutnya terjadi 11 menit kemudian. Dengan kekuatan 7,2 M dan kedalaman 10 km.
"Gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dipicu aktivitas sesar aktif Sagaing," ujarnya.
Sesar Sagaing adalah sesar teraktif yang membentang di kota-kota besar di Myanmar. Kerusakan pun terpantau di wilayah seperti Naypyidaw. Jalan retak hingga jembatan rusak.
Getaran dahsyat juga terasa hingga Bangkok, Thailand. Gedung pencakar langit yang belum selesai dibangun pun ambruk.
ADVERTISEMENT