Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Andi Mallarangeng: Pesawat Presiden Era SBY Biru karena yang Operasikan TNI AU
4 Agustus 2021 15:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Eks jubir Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY ), Andi Mallarangeng menyebut, penggunaan warna biru di pesawat kepresidenan 737-800 BBJ-2 merupakan hasil desain dari TNI AU. Pesawat kepresidenan yang kini dicat merah ini dibeli di era Presiden SBY.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, warna biru dipilih karena pesawat dioperasikan oleh TNI AU bukan Garuda Indonesia.
"Sejak awal memang sudah begitu itu warnanya. Waktu itu kan desain dari anggota TNI AU dan waktu memang dipilih warnanya biru karena memang yang mengoperasikannya angkatan udara bukan Garuda," kata Andi, Rabu (3/8).
"Dan warna biru semacam itu juga warnanya angkatan udara. Jadi yang penting ada merah putihnya di situ," lanjut Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
Andi menuturkan sejak pemerintahan SBY membeli pesawat itu, warnanya memang sudah biru. Ia menyebut SBY pun tak pernah berencana mengganti cat pesawat tersebut.
"Desain oleh Angkatan Udara, katanya mayor itu yang kemudian mendesain dengan warna biru langit," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Andi menjelaskan pemerintahan SBY membeli pesawat kepresidenan baru karena usia pesawat sebelumnya yang sudah cukup tua. Andi menuturkan dengan adanya pesawat baru, SBY berharap presiden penerusnya dalam memiliki mobilitas yang baik ke seluruh Indonesia.
"Jadi Pak SBY berpikir memang perlu untuk presiden yang berikutnya punya kemampuan mobilitas yang tinggi untuk ke mana-mana di seluruh Indonesia dari Papua ke Banda Aceh bisa langsung. Apalagi ke negara-negara ASEAN juga bisa langsung, bahkan kalau digunakan sampai ke yang jauh pun ke Eropa pun bisa," ucapnya.
Lebih lanjut ia menyebut pesawat itu hanya dipakai SBY beberapa bulan saja sebelum digantikan oleh Presiden Jokowi.
"Itu memang lebih untuk Presiden yang baru waktu itu. Artinya beliau berpikir setelah beliau tetap saja seorang Presiden perlu mobilitas," tutup Andi.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini