Andi Mallarangeng soal SBY Muncul di Film The Tomorrow War: Fiksi, Jangan Baper

19 Juli 2021 14:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pakar Politik Andi Mallarangeng, pada diskusi akhir tahun Survei Nasional di Roda Tiga Cafe, Jakarta. Selasa (17/12).  Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pakar Politik Andi Mallarangeng, pada diskusi akhir tahun Survei Nasional di Roda Tiga Cafe, Jakarta. Selasa (17/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, meminta pihak-pihak yang mempermasalahkan munculnya Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam film The Tomorrow War agar jangan terbawa perasaan (baper). Sebab, film yang dibintangi aktor Chris Pratt dan ikut menampilkan SBY itu hanya fiksi.
ADVERTISEMENT
Andi menilai alur cerita sudah dirangkai sedemikian rupa oleh sutradara dan timnya. Sehingga, kemunculan SBY sebagai pemimpin dari Asia itu menjadi kewenangan sutradara, ketimbang Presiden Jokowi yang sedang menjabat saat ini.
"Namanya suka-suka sutradara dan ini kan fiksi. Jadi enggak perlu ada yang baper. Ini fiksi kok, enggak usah masukin di hati," kata Andi, Senin (19/7).
Andi pun ikut bertanya-tanya mengapa bukan Presiden Jokowi yang ditampilkan. Padahal, film tersebut menggambarkan keadaan di tahun 2022.
Baginya, ada kemungkinan tim produksi yang menampilkan SBY menilai positif kepemimpinan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu selama menjabat dua periode dulu. Sehingga, SBY-lah yang ditampilkan dalam film itu.
"Mungkin dia terkesan dengan sosok SBY sebagai tokoh dunia yang datang dari negara Asia, dan mungkin itu yang ada di benak sutradara. Tanpa mengecilkan siapa pun yang jadi presiden sekarang ini," ujar Andi.
ADVERTISEMENT
Diketahui, dalam film The Tomorrow War, SBY tampil selama sedetik dan tengah berjabat tangan dengan mantan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown.
Cuplikan yang menampilkan SBY itu terjadi di sela-sela forum G-20 di London, Inggris, 31 Maret 2009. Tapi, dalam film tersebut, diceritakan pertemuan itu terjadi di tahun 2022.
Film bergenre fiksi ilmiah ini mengisahkan perang melawan alien yang menginvasi Bumi di masa depan. Ada satu pasukan yang melakukan perjalanan waktu (time travel) dari tahun 2051 ke tahun 2022 untuk merekrut orang-orang yang siap melawan alien.
Salah satu adegan film ini turut menampilkan pertemuan antarkepala negara di tahun 2022. Dalam momen itulah, SBY muncul sebagai salah satu kepala negara yang ada dalam pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT