Andika Perkasa Gandeng Intelijen Asing di KTT G20 di Bali

20 Oktober 2022 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (3/10/2022). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (3/10/2022). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah melakukan koordinasi dengan pihak intelijen dari berbagai negara jelang gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang. Hal ini dilakukan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
"Sebelum pelaksanaan G20 dalam hal intelijen, kita sudah bekerja sama, jadi kita juga meminta mereka untuk membantu sharing intelligence karena kita kan punya keterbatasan. Jadi BAIS TNI dengan segala macam kekurangan dan kelebihan pasti akan lebih bagus kalau mereka komunikasi dengan badan intelijen militer lainnya," ujar Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam jumpa pers virtual, Kamis (20/10).
Menurut Andika, koordinasi semacam ini perlu dilakukan. Mengingat, setiap kepala negara yang menghadiri acara tersebut punya skema kegiatan dan pengamanannya masing-masing.
"Untuk apa, yaitu untuk men-detect lebih awal, mungkin ada intelijen atau informasi dari negara partisipan yang mungkin ada hubungannya dengan rencana kegiatan di Bali. Jadi ini semua kita lakukan terus dari mungkin sejak 3 bulan yang lalu dan ini dalam rangka saling melengkapi lah intelijen menjelang G20," papar dia.
ADVERTISEMENT
Prajurit TNI mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Gapura Agung X-2022 di Nusa Dua, Bali, Senin (12/9/2022). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
Disisi lain secara spesifik, lanjut Andika, sudah menjalin komunikasi dengan Paspampres atau Secret Service Amerika Serikat dan Tiongkok guna membahas masalah pengamanan. Dia mengaku bakal mengakomodasi segala skema pengamanan yang berlaku di setiap pasukan pengamanan.
"Sejauh ini kami berusaha mengakomodasi, intinya kami ingin para kepala negara ini merasa aman dan merasa nyaman karena mereka juga di-back up oleh protective details atau paspampres masing-masing, dan semua yang mereka inginkan," kata Andika.
"Jadi bagi saya, biarkan kepala negara ini datang karena merasa benar-benar secure, mereka kan sama seperti semua kepala negara, mereka juga percaya kepada aparat keamanan tuan rumah atau house country, tapi mereka juga punya SOP maupun kebutuhan-kebutuhan yang spesifik yang tidak standar dan itu yang saya pastikan sejauh ini," pungkas dia.
ADVERTISEMENT
KTT G20 sendiri bakal digelar di Bali pada 5-17 November 2022 mendatang. Sebanyak 18.030 personel gabungan TNI-Polri beserta alutsistanya juga dikerahkan dalam mengawal jalannya acara tersebut.