Andra Soni: Selama Masih Ada Korupsi, Kita Bisa Berikan Sekolah Gratis

7 November 2024 21:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten tahun 2024, Kamis (7/11/2024). Foto: YouTube/ KPU Provinsi Banten
zoom-in-whitePerbesar
Suasana debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten tahun 2024, Kamis (7/11/2024). Foto: YouTube/ KPU Provinsi Banten
ADVERTISEMENT
Debat panas terjadi antara cagub Banten nomor urut 01 Airin Rachmy Diani dengan cagub Banten nomor urut 02 Andra Soni soal pendidikan. Andra Soni janjikan sekolah gratis, Airin bilang itu bukan solusi.
ADVERTISEMENT
"Saya meyakini pendidikan cara bangsa lepas dari kebodohan. Hari ini di Banten dengan tingkat lama belajar masih di bawah 9,5 tahun atau setara SMP. Sehingga kita perlu akselarasi dalam meningkatkan daya saing," kata Andra di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (7/11).
"Apakah kita mampu melaksanakan sekolah gratis? Di sini kita diajak berpikir adil. Selama masih ada korupsi, penyelewengan, kita bisa memberikan layanan sekolah gratis bagi anak."
Kata dia, sekolah gratis juga diimbangi dengan kesejahteraan guru. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus bersinergi. Karena gubernur itu kepanjangan tangan dan mandatori Presiden.
"Pendidikan gratis akan memutus mata rantai kemiskinan. Sekolah gratis ini berpotensi disalahgunakan kecil sekali dibanding program lain," ujarnya.
Suasana debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten tahun 2024, Kamis (7/11/2024). Foto: YouTube/ KPU Provinsi Banten
Balasan Airin
Sementara itu sang lawan, Airin menyebut sekolah gratis bukan solusi meningkatkan kualitas pendidikan. Katanya, yang penting bagaimana mendorong sekolah bisa mencetak generasi unggul.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana kita mendorong bukan hanya sekolah gratis, tapi kualitas itu penting. Bagaimana ada santri inovator, saya sering bertemu santri Ponpes. Bu saya santri, saya habis ini belum tentu jadi santri tapi saya harus jadi kepala keluarga. Saya sebagai kepala keluarga harus cari uang, gimana caranya?" kata Airin.
Santri Inovator, kata dia, bisa didatangkan secara mobile ke ponpes. Atau Pemda mengumpulkan santri yang mau jadi pengusaha lalu diberikan pelatihan di training center.
"Sekali lagi kunci untuk memperbaiki pendidikan adalah ilmu, sekolah hanyalah batu loncatan untuk mendapatkan ilmu yang tidak berat ke mana mana," tutup Airin.