Anggaran PON Aceh-Sumut Diklaim Terkikis untuk Pilpres hingga COVID

18 September 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyelesaikan pembangunan Stadion Utama Sumatera Utara di Kompleks Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (10/9/2024). Foto: Tri Vosa Fabiola Ginting/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan pembangunan Stadion Utama Sumatera Utara di Kompleks Sumut Sport Center, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (10/9/2024). Foto: Tri Vosa Fabiola Ginting/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut Mayjen Purn Suwarno bicara soal dinamika anggaran dalam penyelenggaraan perhelatan olahraga nasional yang masih berlangsung hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Suwarno menjelaskan dinamika anggaran persiapan PON sempat terjadi lantaran adanya COVID pada 2020 hingga Pilpres 2024 lalu. Sebab, persiapan PON dilakukan 7 tahun sebelumnya.
“Tujuh tahun memang waktu cukup kemudian ada COVID. Kondisi ini menyita banyak konsentrasi dan anggaran. Kita belum bisa berbuat sesuatu pada eranya COVID-19,” kata Suwarno pada Rabu (18/9).
“Begitu selesai mau melangkah percepatan tahu-tahu dihadapkan dengan agenda politik nasional dalam bentuk Pilpres. Yang tangani siapa sih? Kab/kota provinsi dan di situ ada streching-nya bukan hanya penanganan tapi anggaran KONI provinsinya juga kesedot ke situ,” sambungnya.
Selain itu, kata Suwarno, tak cukup sampai di situ, anggaran pun makin sulit lantaran November mendatang akan ada Pilkada. Yang artinya, ada juga anggaran yang harus disediakan.
ADVERTISEMENT
“Sehingga tidak menjadi percepatan di 2023, mulai melangkah menjelang mau PON dihadapkan menghadapi event politik 2024, pasca PON ada Pilkada ini juga pake anggaran,” kata dia.
“Dampaknya kegiatan politik ini adalah baik anggaran yang tersedia di provinsi, kab/kota, pusat sama-sama terkikis dan terkonsentrasi untuk kegiatan politik,” jelasnya.
Dengan adanya beberapa hal itu, Suwarno bilang, provinsi lalu mengajukan dana ke pusat. Namun, anggaran pusat juga sudah terkikis lantaran hal yang sama.
“Akhirnya ada dinamika di mana Pemda ajukan beberapa kebutuhan ke APBN yang ujung-ujungnya APBN tak berikan support maksimal,” kata dia.
“Beberapa hal ini terjadi (anggaran) ada (di bulan) Juni sehingga pengadaan peralatan juga berlangsung di waktu pendek serta pembangunan khususnya bagi mereka yang didukung APBN juga agak belakang,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), anggaran yang disiapkan untuk pelaksanaan PON kali ini adalah Rp 811 miliar.
Bila dibandingkan dengan 4 penyelenggaraan PON sebelumnya, anggaran penyelenggaraan PON Aceh-Sumut termasuk yang paling kecil. Sebab saat penyelenggaraan PON Kalimantan Timur, anggaran yang disiapkan sebesar Rp 4 triliun. Penyelenggaraan PON Riau, anggaran yang disiapkan sebesar Rp 1,5 triliun.