Anggota DPR Golkar: Idealnya Sudah Ada Vaksin Corona Dosis Ketiga

28 Juli 2021 13:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksinasi bagi penumpang di Stasiun Gambir. Foto: KAI
zoom-in-whitePerbesar
Vaksinasi bagi penumpang di Stasiun Gambir. Foto: KAI
ADVERTISEMENT
Pemberian dosis ketiga vaksin corona untuk masyarakat kini mulai menjadi pembahasan banyak pihak. Sebab, berdasarkan penelitian, imunitas akan kembali turun setelah 6 bulan vaksinasi dengan Vaksin Sinovac.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi Kesehatan DPR Darul Siska menilai memang idealnya vaksinasi dosis ketiga bisa dilakukan. Vaksinasi dosis ketiga penting untuk mendapatkan perlindungan maksimal.
"Ya tentu idealnya kalau sudah ada kajian ilmiah tentang itu tentu harus divaksin ketiga yang dibooster ya. Idealnya," kata Darul, Rabu (28/7).
Namun, politikus Golkar ini menekankan bahwa yang menjadi kunci terwujudnya rencana vaksinasi ketiga adalah ketersediaan vaksin. Sebab, Indonesia masih bergantung pada negara lain soal ketersediaan vaksin COVID-19.
"Sebetulnya kalau vaksin cukup sih enggak ada soal, mau 3 kali enggak apa-apa. Kayak di Amerika kan mereka kayak beli permen saja ya. Pergi ke mal ditawari vaksin, tinggal milih vaksinnya yang mana," ujarnya.
Wakorbid Kepartaian DPP Golkar, Darul Siska usai diperiksa Majelis Etik Golkar. Foto: Ricad Saka/kumparan
Jika vaksinnya memang tersedia maka kemungkinan pemerintah bisa menjalankan vaksinasi secara menyeluruh. Selain itu secara bersamaan melakukan vaksinasi bagi mereka yang belum disuntik vaksin corona.
ADVERTISEMENT
"Kalau vaksinnya ada kan iya. Kan vaksinnya lagi enggak cukup. Untuk vaksin yang pertama dan kedua saja kita lagi keteteran ini, " ujarnya.
"Semua sangat tergantung pada ketersediaan vaksin tapi yang paling penting keadilan masyarakat yang dipenuhi. Kemudian kalau vaksin tersedia maka bisa dijalankan secara paralel," tambahnya.
Darul kemudian menegaskan prinsip keadilan di masyarakat. Artinya, mereka yang belum divaksin harus menjadi prioritas saat ini demi mencapai target kekebalan komunal.
"Dalam rangka keadilan saya kira orang orang yang belum divaksin lebih dulu diprioritaskan mendapatkan vaksin pertama dan kedua. Soalnya kita belum herd immunity kan belum dapat. Kan belum sampai target juga orang yang divaksin dari kita," pungkasnya.