Anggota DPR Iran Tawari Rp 41 Miliar untuk Pembunuhan Donald Trump

22 Januari 2020 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump  Foto: AFP/Angela Weiss
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Foto: AFP/Angela Weiss
ADVERTISEMENT
Seorang anggota DPR Iran menawari hadiah USD 3 juta atau lebih dari Rp 41 miliar bagi siapa saja yang bisa membunuh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ini adalah hadiah kedua di Iran untuk kepala Trump setelah pembunuhan Qassem Soleimani.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Rabu (22/1), hadiah ini ditawari oleh Ahmad Hamzeh, anggota DPR dari provinsi Kerman, kampung halaman Soleimani. Tidak disebutkan dari mana uang itu berasal dan apakah tawaran itu mendapatkan dukungan pemerintah.
"Atas nama rakyat provinsi Kerman, kami akan memberi hadiah uang tunai USD 3 juta bagi siapa saja yang bisa membunuh Trump," kata Hamzeh di hadapan 290 anggota parlemen lainnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Foto: SAUL LOEB / AFP
Selain menawari hadiah, Hamzeh juga mengatakan bahwa Iran harus memiliki senjata nuklir untuk menghadapi ancaman AS. Iran kerap membantah tudingan memiliki senjata nuklir, berdalih pengayaan uranium untuk pembangkit energi dan keperluan medis.
"Jika kita punya senjata nuklir hari ini, kita punya perlindungan dari ancaman. Kita harus memasukkan produksi rudal jarak jauh yang mampu membawa hulu ludak konvensional ke agenda kita. Ini adalah hak yang alami," kata Hamzeh.
ADVERTISEMENT
Soleimani tewas dibunuh drone AS di Baghdad, Irak, atas perintah Trump. Pembunuhan Soleimani berujung ketegangan kedua negara dan serangan ke pangkalan militer AS di Irak.
Warga menghadiri prosesi pemakaman Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani di Irak. Foto: REUTERS / Abdullah Dhiaa al-Deen
Sebelumnya hadiah USD 80 juta atau Rp 1,1 triliun ditawarkan oleh penyelenggara pemakaman Soleimani. Dia mengatakan rakyat Iran yang berjumlah 80 juta orang bisa patungan USD 1 untuk hadiah pembunuhan Trump.
Pemerintah AS menanggapi hadiah untuk kepala Trump itu adalah lelucon. Duta Besar AS untuk Konferensi Pelucutan Senjata Robert Wood mengatakan tawaran hadiah itu "konyol". Di Jenewa, Wood mengatakan pernyataan Hamzeh sebagai bentuk "terorisme" di pemerintahan Iran.