Anies Bicara Sosok Pahlawan Martha Christina Tiahahu dan Taman Literasi

28 Oktober 2021 19:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadiri Pencanangan Pembangunan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kamis (28/10). Foto: Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadiri Pencanangan Pembangunan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kamis (28/10). Foto: Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Nama Martha Christina Tiahahu mungkin tidak terlalu akrab didengar sebagaimana nama pahlawan lainnya. Namun Martha adalah salah satu pahlawan perempuan termuda asal Ambon, Maluku yang berperan penting dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam kesempatannya saat memberikan sambutan dalam acara pencanangan revitalisasi Taman Martha Christina Tiahahu menjelaskan, Martha memiliki kisah heroik dalam membela bangsa Indonesia hingga ujung hayatnya.
“Martha Christina Tiahahu itu melawan Belanda di usia 17 tahun, dia memimpin pasukan sebagai seorang perempuan, memimpin pasukan laki-laki dan perempuan ketika melawan Belanda dan berhasil menewaskan perwira Belanda, yang akibat dari tewasnya itu kemudian Belanda kembali dengan operasi bumi hangus di mana semua dihabisi, semua ditangkap,” ujar Anies saat pencanangan peletakan batu pertama Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kamis, (28/10).
Anies lalu menjelaskan Martha akhirnya wafat di usianya yang baru menginjak 18 tahun saat ditangkap oleh tentara Belanda.
“Tapi apa yang terjadi? Perlawanan tidak pernah berhenti, dia gerilya melawan Belanda sampai akhirnya ditangkap dan dibawa ke Jawa. Di perjalanan di Jawa itulah ia meninggal di kapal. Kenapa? Karena tidak mau terima obat dari Belanda, betul-betul nonkompromis,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Anies merasa penamaan taman literasi ini sangat sesuai dengan nama Martha Christina Tiahahu sebagai sosok pahlawan muda, apalagi taman ini nantinya akan dijadikan ruang terbuka publik untuk berbagai komunitas khususnya para anak muda.
“Tidak ada yang kebetulan, Yang Maha Mengatur sudah mengaturnya di sana, sehingga ini menjadi sebuah rangkaian cerita,” rampungnya.
Nantinya, taman literasi ini akan diperkirakan rampung Juni tahun depan. Ruang terbuka seluas 9.000 meter ini akan dibangun perpustakaan, ruang baca dan, ruang diskusi juga komunitas.
Lokasi taman ini juga cukup strategis, berdekatan dengan stasiun MRT Blok M, beberapa sekolah, dan juga lokasi perkumpulan anak muda.