Anies: Bus Listrik Selesaikan 2 Masalah, Kepadatan dan Polusi

13 Maret 2022 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas berjalan di dekat Bus Listrik Transjakarta di Plaza Monas, Jakarta, Selasa (8/3/2022). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas berjalan di dekat Bus Listrik Transjakarta di Plaza Monas, Jakarta, Selasa (8/3/2022). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Jakarta mulai menunjukkan perubahan nyata dalam hal kemacetan. Memang untuk urusan kemacetan, paling tidak 2 masalah utama yang timbul, kepadatan dan polusi.
ADVERTISEMENT
Inilah yang tengah diperbaiki agar terus membaik. Yang terbaru, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan 30 bus listrik Transjakarta.
Anies punya alasan sendiri mengapa langsung melompat ke bus listrik untuk menangani masalah kepadatan dan polusi.
Gubernur Anies Baswedan saat peluncuran bus listrik Transjakarta di Plaza Monas, Jakarta Selasa (8/3). Foto: Dok. PPID Jakarta
Kampanye penggunaan kendaraan listrik untuk kegiatan sehari-hari memang sangat baik. Untuk kendaraan pribadi atau dinas misalnya. Tapi, itu hanya menyelesaikan masalah polusi, sedangkan tak berpengaruh pada kepadatan. Beda dengan bus.
"Karena masalah kita ada di kepadatan lalu lintas dan polusi, bila kita mendorong pada kendaraan listrik pribadi misalnya, untuk kendaraan dinas bagi kami di pemerintahan. Dapat mengurangi polusi udara dan tidak mengurai kemacetan. Karena, kita masih menggunakan kendaraan pribadi," kata Anies dalam youtube #daripendopo, Minggu (13/3).
ADVERTISEMENT
"Karena itu kita melompat ke bus listrik karena dengan bus listrik itu membuat kita menggunakan kendaraan umum berbasis listrik, jadi dua masalah tersebut dapat terselesaikan,’’ jelas dia.
peluncuran bus listrik Transjakarta di Plaza Monas, Jakarta Selasa (8/3). Foto: Dok. PPID Jakarta
Kehadiran bus listrik merupakan implementasi Pergub Nomor 90 Tahun 2001 tentang Rencana Pembangunan Rendah Karbon Di Daerah Yang Berketahanan Iklim dengan target DKI Jakarta mampu menjadi kota Zero Not Emission.
Peluncuran bus listrik ini merupakan hasil kerja sama Pemprov DKI dengan 4 Institusi Internasional, yaitu United Nations Foreign Former Program (UNFP) , Climant Technology Centre and Network, C40 Network, dan Kedutaan Besar Kerajaan Inggris.
Setelah 30 bus listrik ini, Anies menargetkan pengadaan 100 bus listrik lagi di akhir 2022.
Itu baru satu sisi. Jakarta juga sudah memulai mengaktifkan zona bebas emisi di kawasan Kota Tua.
ADVERTISEMENT
"Yang dikaerjakan di Jakarta ini sejalan dnegan laporan IPCC 2022 keluar akhir Februari kemarin. Di mana kita harus mempercepat transisi menuju Net Zero Emission," tambah dia.
Petugas berjalan di dekat Bus Listrik Transjakarta di Plaza Monas, Jakarta, Selasa (8/3/2022). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Anies berharap segala upaya bersama dengan warga untuk berpindah ke transportasi publik dapat memberi dampak positif pada Jakarta.
"Dan kita semua berharap dengan adanya armada bus listrik maka masyarakat memiliki kesadaran lebih tinggi tentang perlunya strategis ramah lingkungan dalam keseharian," tutur dia.
"Semoga kesadaran tentang lingkungan hidup ini, menjadi kesadaran kita lakukan dalam keseharian. Sehingga, Insyaallah Jakarta menjadi kota ramah dan lebih sehat bagi semuanya," ungkapnya.
Reporter: Fadelia Fauziah Rahma