Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Anies Evaluasi Kontraktor Pembuat Sumur Resapan: Kami Akan Tindak Tegas
5 Desember 2021 20:12 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menginstruksikan kepada seluruh jajaran dan Organisasi Perangkat Daerah untuk mengawasi para kontraktor yang mengerjakan drainase vertikal atau sumur resapan di setiap titik.
ADVERTISEMENT
Anies ingin kontraktor mengerjakan pembangunan sumur resapan sesuai dengan standar sehingga dapat berfungsi dengan optimal dan tidak membahayakan orang lain. Terutama pengguna jalan.
"Kami instruksikan kepada OPD terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air [SDA] untuk secepatnya mengevaluasi pekerjaan para kontraktor dalam membangun drainase vertikal. Kontraktor yang mengerjakan sumur resapan perlu diinfokan secara transparan agar publik mengetahuinya dan ikut mengawasi pembangunan drainase vertikal yang sedang berjalan maupun drainase vertikal yang sudah beroperasi," kata Anies dikutip dari PPID, Minggu (5/12).
"Poinnya adalah agar drainase vertikal [sumur resapan] berfungsi dengan optimal dalam mengatasi banjir/genangan serta tidak membahayakan kepentingan umum seperti pengguna jalan," tambah dia.
Anies juga meminta seluruh OPD terkait mengidentifikasi jenis masalah dan mencari solusinya. Selain itu, Anies meminta jajarannya menegur para kontraktor untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul sesuai SOP dan standar durasi waktu penundaan permasalahan.
ADVERTISEMENT
"Tentu kami akan bertindak tegas jika terjadi permasalahan melalui mekanisme penalti terhadap kontraktor terkait jika terdapat penyimpangan," kata Anies.
"Lakukan segera dan panggil semua yang terlibat dalam pembangunan drainase vertikal, termasuk para pelaksana/kontraktor dan beri mereka pesan tegas agar proses pengerjaan drainase vertikal sesuai dengan standard sehingga berfungsi optimal dan tidak mengganggu kepentingan umum, terutama jangan sampai membahayakan orang lain," ucap dia.
Sementara Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan mereka akan menjalankan instruksi ini untuk menyelesaikan permasalah dalam pembangunan drainase vertikal.
“Kami telah mengevaluasi baik sumur resapan yang sedang dibangun maupun sumur resapan yang sudah beroperasi agar berfungsi dengan optimal. Kami juga terus berkoordinasi dengan kontraktor terkait," kata Yusmada.
ADVERTISEMENT
Yusmada menuturkan, program sumur resapan saat ini penting untuk mengantisipasi terjadinya banjir di Jakarta serta. Program ini juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi para pekerja pembangunan sumur resapan.
“Pembangunan sumur resapan atau drainase vertikal menjadi kunci bagi Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipasi terjadinya banjir di sejumlah titik yang rutin terdampak. Selain mencegah banjir, gerakan pembangunan sumur resapan juga menjadi solusi menciptakan lapangan kerja sekaligus memperbaiki lingkungan dan konservasi air menuju Jakarta Kota Ramah Air,” ucap dia.
Menurut Yusmada, Dinas SDA DKI sudah menginstruksikan kepada kontraktor untuk merapikan pembangunan sumur resapan di Jalan Lebak Bulus III agar tidak merusak jalan serta tidak membahayakan pengguna jalan.
Kontraktor harus membuat lubang air di lokasi sumur resapan yang sudah ditutup aspal sehingga bisa menyerap air hujan ke dalam tanah.
ADVERTISEMENT
“Kami bergerak cepat jika terjadi permasalah di lapangan dalam proses pembuatan drainase vertikal,” ucap dia.
Sedangkan Wakil Camat Mampang Prapatan, Rafli, mengatakan drainase vertikal berfungsi memotong jarak air arah horizontal menjadi lebih dekat sehingga meningkatkan proses konsolidasi tanah.
"Pembangunan drainase vertikal di DKI akan berdampak mengurangi genangan atau banjir. Hal itu telah teruji di beberapa titik. Drainase vertikal juga memiliki banyak manfaat, seperti sebagai upaya konservasi air tanah di DKI Jakarta, juga berfungsi sebagai upaya mencegah penurunan muka tanah,” kata Rafli.
Rafli menambahkan, banyaknya eksploitasi air tanah pada lapisan akuifer dapat mengakibatkan penyusutan lapisan tanah sehingga terjadi penurunan permukaan tanah.
"Masih ada permintaan masyarakat untuk membuat drainase vertikal ini. Untuk di Kecamatan Mampang Prapatan di tahap 2 ada penambahan sekitar 150 drainase vertikal untuk dibangun di pinggir jalan utama Jl. Jenderal Gatot Subroto, taman, dan selebihnya di sekolah-sekolah,” tandas Rafli.
Tercatat hingga 9 November 2021, drainase vertikal tipe buis beton mencapai 16.035 titik dengan daya tampung 31.498 m3. Sementara daya tampung sumur resapan tipe modular sebanyak 6.633,7 m3.
ADVERTISEMENT
Kapasitas sumur resapan yang sudah ada (buis beton+modular+optimalisasi) sebanyak 38.453 m3.