Anies Jelaskan Beda Tim Sinkronisasi dan Tim Transisi

10 Mei 2017 16:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anies-Sandi dan Tim Pengarah & Tim Pakar (Foto: Wandha Nur/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies-Sandi dan Tim Pengarah & Tim Pakar (Foto: Wandha Nur/kumparan)
Tim sinkronisasi yang dibentuk Anies Baswedan-Sandiaga Uno jelang pelantikan Oktober 2017, mengingatkan publik pada tim transisi yang dibentuk oleh Joko Widodo-Jusuf Kalla setelah menang Pilpres 2014. Apa bedanya?
ADVERTISEMENT
"Beda. Kalau tim Jokowi JK, transisi termasuk soal personalia, termasuk orang-orang mencarinya. Kalau ini 100 persen pada menerjemahkan janji termasuk program," kata Anies usai pertemuan di kediaman Prabowo di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (10/5).
Saat itu, Anies termasuk salah satu deputi dalam tim transisi Jokowi-JK. Tugasnya memang sampai pada penyusunan kabinet kerja. Sementara tim sinkronisasi tidak bicara susunan kepala dinas di Pemprov DKI.
Sidang kabinet merupakan agenda rutin. (Foto: Biro Pers Istana Kepresidenan)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang kabinet merupakan agenda rutin. (Foto: Biro Pers Istana Kepresidenan)
Anies sejak awal juga sudah memberi tahu bahwa tim ini berbeda dengan tim transisi, karena sinkronisasi berarti hanya menyinkronkan janji kampanye Anies-Sandi dengan program Pemprov DKI.
Anies mengungkapkan, tim tersebut tidak akan bekerja selama 5 tahun masa jabatan Anies-Sandi. Tetapi, tim akan dibubarkan hingga tersusun anggaran rencana program yang bisa dimasukan ke dalam diskusi mengenai anggaran.
ADVERTISEMENT
Anies-Sandi bacakan puisi di Milad PKS ke-19 (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies-Sandi bacakan puisi di Milad PKS ke-19 (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Tidak 5 tahun. Jadi jangan sampai nanti kebalik, tidak 5 tahun. Ini tim untuk 23 janji kerja itu kan arus diterjemahkan, lalu tim pengarah yang berisi aspirasi banyak sekali itu dikumpulkan, nanti ada pokja-pokja yang bekerja," ujar Anies.
Ia juga menambahkan, jumlah relawan yamg banyak mengharuskan mereka memiliki wadah untuk berdiskusi dan menerjemahkan hasilnya ke dalam rencana kerja.
"Mudah-mudahan sampai pelantikan selesai semuanya. Kalau misalnya bisa selesai lebih awal, ya bisa lebih awal," tambahnya berharap.
Soal alasan memilih Sudirman Said sebagai ketua tim sinkronisasi. Menurut Anies, ia membutuhkan figur yang memiliki latar belakang di birokrasi dan memahami soal anggaran untuk mengisi posisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sudirman Said (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sudirman Said (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sudirman adalah sosok yang sangat aktif di masyarakat sejak jaman pra-reformasi. Termasuk dengan mendirikan Masyarakat Transparasi Indonesia dan ikut aktif di dalam BRR.
"Beliau adalah auditor di BPKP, kemudian juga berpengalaman dalam bisnis baik di privat maupun di perusahaan milik negara. Jadi kombinasi itu kemudian cocok," ujarnya.