Anies Reformasi Manajemen Perkotaan Jakarta: Transportasi Umum Besar-besaran

30 Agustus 2022 14:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara Urban-20, Selasa (30/8).  Foto: Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara Urban-20, Selasa (30/8). Foto: Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan menjelaskan bahwa akar permasalahan urban di Ibu Kota adalah pembangunan beberapa tahun terakhir yang berbasis kendaraan pribadi.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Anies pada side event Urban 20 Mayor Summit 2022 yang bekerja sama dengan World Bank, BAPPENAS, dan Kementerian Perekonomian.
"Selama beberapa dekade, manajemen perkotaan Jakarta terbiasa fokus pada pembangunan berorientasi kendaraan pribadi. Sehingga dampaknya adalah penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan," ujar Anies, Selasa (30/8).
Anies menjelaskan, pihaknya telah berusaha mereformasi manajemen perkotaannya menjadi Pembangunan Berorientasi Transit (TOD). Artinya Jakarta menekankan penggunaan transportasi umum secara besar-besaran untuk mengurangi kemacetan.
"Saat ini, kami telah mereformasi manajemen perkotaannya menjadi Pembangunan Berorientasi Transit (TOD), yang menekankan penggunaan transportasi umum secara besar-besaran, untuk mengurangi kemacetan dan emisi karbon, menyediakan bangunan vertikal dan padat, dan integrasi," tambahnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara Urban-20, Selasa (30/8). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Pada site event U20 Mayor Summit 2022, dengan tema “Kota Sejahtera dan Berkelanjutan: Berinvestasi pada Transformasi Kota" ini, Anies juga membahas mengenai investasi yang mengubah kawasan perkotaan yang memainkan peran penting dalam memberdayakan kota.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, peran sektor swasta tak kalah penting dalam menghasilkan pembangunan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Di sisi lain, Anies juga sebagai kota kolaborasi, Jakarta harus memperkuat kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan pembangunan Jakarta berkelanjutan. Salah satu caranya adalah dengan mewujudkan transportasi umum.
"Program utama pembangunan perkotaan di Jakarta saat ini, seperti JakLingko, JakHabitat, program mitigasi banjir, air bersih, dan program jaminan sosial yang ekstensif telah kita upayakan. Oleh karena itu, sebagai kota kolaborasi, Jakarta harus memperkuat kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan pembangunan Jakarta berkelanjutan," tambah Gubernur Anies.
Sementara itu World Bank memandang bahwa kegiatan Urban-20 ini merupakan kesempatan untuk menunjukkan sebuah kota dan pemerintah daerah sebagai mitra strategis untuk mewujudkan visi G-20.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh Wali Kota Rotterdam (Belanda) Ahmad Aboutaleb, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Daerah Sydney Jess Scully, Pejabat Tinggi Tshwane (Inggris) Randall Williams dan pejabat daerah lainnya.