Anies Siap Bantu Jokowi Wujudkan Ciliwung Seperti Cheonggyecheon

12 September 2018 9:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan saat resmikan revitalisasi Pasar Kramat Jati (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan saat resmikan revitalisasi Pasar Kramat Jati (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengungkapkan keinginannya agar Sungai Ciliwung bisa bersih dan indah seperti Sungai Cheonggyecheon. Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan akan segera menyelesaikan permasalahan sungai di Jakarta, termasuk Sungai Ciliwung.
ADVERTISEMENT
“Kita harus bereskan karena memang selama beberapa tahun kondisi kualitas air sungai di DKI Jakarta, saya dapat data dari 2014 sampai 2017, itu memang mengalami perubahan yang signifikan,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, (12/9).
Anies menjelaskan sungai yang tercemar ringan sejak 2014 turun dari 23 persen menjadi 12 persen. Sementara yang tercemar sedang turun dari 44 persen menjadi 17 persen di tahun 2017. Meski demikian, ada peningkatan di sungai yang tercemar berat.
“Jadi yang tercemar sedang dan tercemar ringan itu turun, tercemar berat dari 32 persen menjadi 61 persen. Jadi yang sedang dan ringan itu menjadi berat, jadi bukan turun lalu hilang. Jadi selama 2014, 2015, 2016, 2017, kita mengalami peningkatan sungai yang mengalami pencemaran berat,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi sungai di depan Masjid Istiqlal, Jakarta. (Foto:  Darin Atiandina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi sungai di depan Masjid Istiqlal, Jakarta. (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
Proses pencemaran, kata Anies, terjadi dalam waktu yang singkat sehingga pihaknya sedang menyiapkan program untuk mengembalikan kondisi sungai menjadi lebih baik lagi. Anies pun tidak mau sungai hanya terlihat indah, tapi pencemaran sungai di Jakarta harus dikurangi.
“Jadi PR kita itu bukan sekadar soal estetika, nampak indah, sungainya nampak indah. Tapi yang paling penting pencemaran yang terjadi di DKI selama beberapa tahun ini meningkat secara sangat signifikan. Jadi PR-nya itu,” tegasnya.
Solusi yang saat ini sedang dipikirkan untuk mengurangi pencemaran sungai adalah dengan membangun ekosistem menjadi alamiah. Salah satu indikator sungai menjadi alamiah, menurut Anies, adalah adanya aktivitas hewan di sana.
“Kalau satwa bisa berada di sungai artinya sungai itu sehat, bersih. Nah itulah yang disebut sebagai sungai yang alamiah, sungai-sungai yang natural. Kita akan dorong ke sana,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Korea Selatan dan Indonesia memulai proyek restorasi Sungai Ciliwung pada 27 Desember 2013. Namun, proyek itu terhenti sejak akhir tahun 2016.