Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Anies soal Relokasi Warga Kampung Bambu: Bukan Pemprov DKI, tapi KAI
12 Oktober 2022 22:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Anies Baswedan menanggapi penertiban bedeng di Kampung Bambu, sekitar jalur kereta tak jauh dari Jakarta International Stadium (JIS) yang dilakukan PT KAI dan Pemprov DKI.
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan, penertiban lahan itu bukan pekerjaan Pemprov DKI. Sehingga proses relokasi dan penyediaan lahan penggantinya tidak menjadi tanggung jawab mereka.
“Itu KAI kan, KAI, iya itu KAI yang ini [mengosongkan], lebih baik tanya KAI aja,” kata Anies kepada wartawan di Kampung Bayam, Jakarta Utara, Rabu (12/10).
Sebelumnya, PT KAI dan Pemkot Jakarta Utara melakukan pengosongan area bedeng Selasa (11/10) kemarin. Pengosongan ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi awal lahan sebagai bakal jalur KRL baru.
“Sebelumnya KAl Daop 1 Jakarta bersama pemerintah kota telah melakukan koordinasi kewilayahan dan sosialisasi bersama kepada warga sekitar untuk mengosongkan lokasi tersebut. Melalui kegiatan sosialisasi warga setuju dan dengan tertib menjalani kesepakatan untuk pindah,” kata Kahumas PT KAI DAOP 1 Jakarta, Eva Chairunisa dalam keterangab tertulis, Selasa (11/10).
Namun rupanya, nasib warga bedeng Kampung Bambu ini berbeda dengan warga Kampung Bayam. Warga Kampung Bayam sebelum mendapatkan rusun mereka bertahan di bedeng. Setelah melakukan pendataan, warga Kampung Bayam mendapatkan akses untuk menyewa rusun.
ADVERTISEMENT
Untuk warga Kampung Bambu, meski disebutkan telah dilakukan pendataan untuk proses relokasi lebih lanjut, hingga saat ini belum diketahui tepatnya ke mana warga ini akan dipindahkan.