Anies: Tahun Depan Tak Ada Lagi Drama Sampah di Manggarai Saat Banjir

26 September 2022 12:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto aerial Petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta menggunakan alat berat membersihkan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (22/9/2020). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Foto aerial Petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta menggunakan alat berat membersihkan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (22/9/2020). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, meninjau lokasi penyaringan sampah yang berlokasi TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (26/9).
ADVERTISEMENT
Anies mengeklaim, dengan dibangunnya lokasi penyaringan ini maka drama sampah menumpuk di pintu air Manggarai setiap banjir tahunan melanda akan sirna.
“Tahun depan kelihatan, tapi memang gitu jadi kalau biasanya banjir, dan Manggarai itu kan fotonya menarik ya untuk apa, dramatis gitu. Drama-drama itu sekarang hilang,” kata Anies kepada wartawan di proyek saringan sampah di TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (26/9).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) berbincang dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (kanan) saat meninjau Proyek Pembangunan Sistem Pengambilan dan Treatment Sampah Badan Air melalui Rekayasa Sungai pada Kali Ciliwung. Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
Anies menceritakan, setiap harinya sampah sebesar 52 ton mengalir di sungai Jakarta. Sampah ini menumpuk di pintu air Manggarai dan membuat saluran tersebut tersumbat. Ini merupakan salah satu penyebab banjir di Jakarta semakin parah.
“Begini, pada saat volume air sungai meningkat, maka sering kita temukan bawaannya banyak sekali, sampahnya banyak sekali. Itulah yang tadi catatan yaa 52 ton per hari, ini kalau dibiarkan, seminggu saja sudah berapa itu? Dan kita hanya menyaring terus, di Manggarai,” tutur Anies.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, agar sampah yang menggunung tidak langsung menuju Manggarai, dibangunlah lokasi penyaringan sampah di kawasan tersebut. Proyek ini sekaligus untuk menguji apakah sampah yang selama ini menggunung berasal dari dalam kota atau terbawa dari hulu.
Proses pengangkatan sampah di pintu air Manggarai, Jakarta Pusat, Kamis (2/1). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
“Nah, dengan adanya tempat ini, maka insyaallah sampah-sampah itu sudah bisa terhenti sebelum masuk ke dalam kawasan perkotaan padat. Itu idenya,” tuturnya.
Nantinya, sampah-sampah ini akan melalui proses penyaringan. Bagi sampah organik akan dimanfaatkan sebagai kompos, sedangkan sampah anorganik akan melalui proses pencacahan.
Kawasan penyaringan sampah ini masih dalam tahap pembangunan. Totalnya, Pemprov DKI mengalokasikan sebesar Rp 195.083.756.300 dari APBD DKI Jakarta untuk membangun saringan sampah di lokasi ini.
Ke depannya, penyaringan sampah akan dibangun di beberapa lokasi lainnya seperti di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT