Anies Takziah ke Rumah Arjuna, Salah Satu Anak Korban Banjir Jakarta

22 Februari 2021 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertakziah ke rumah duka korban meninggal akibat banjir di dekat RPTRA Kembangan Utara. Foto: PPID DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertakziah ke rumah duka korban meninggal akibat banjir di dekat RPTRA Kembangan Utara. Foto: PPID DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Banjir Jakarta tahun ini memakan korban jiwa sebanyak 5 orang. Hari ini, Senin (22/2) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan takziah ke salah satu rumah korban, Arjuna (7).
ADVERTISEMENT
Anies takziah ke rumah korban didampingi oleh Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di kawasan Kembangan Utara, Jakarta Barat.
"Saya dan Pak Wagub takziah ke orang tua almarhum Arjuna berusia 7 tahun, keluarga Bapak Beni. Arjuna ini adalah 1 dari 4 anak-anak yang wafat pada saat terjadi hujan ekstrem dan muncul genangan banjir di beberapa kawasan di Jakarta," kata Anies di Kembangan Utara, Jakbar, Senin (22/2).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertakziah ke rumah duka korban meninggal akibat banjir di dekat RPTRA Kembangan Utara. Foto: PPID DKI Jakarta
Anies mengatakan, akan ada santunan bagi para korban meninggal akibat banjir. Santunan akan disalurkan melalui Dinas Sosial DKI.
"Ada nanti (santunan) kita berikan dari Dinas Sosial," tuturnya.
Namun, Anies tak menyebutkan berapa santunan yang akan disalurkan kepada keluarga korban.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertakziah ke rumah duka korban meninggal akibat banjir di dekat RPTRA Kembangan Utara. Foto: PPID DKI Jakarta
Dia minta agar seluruh petugas dan masyarakat ikut mengawasi anak-anak yang bermain dengan banjir. Sebab, dari 5 korban jiwa, 4 di antaranya merupakan anak-anak.
ADVERTISEMENT
"Ada dua anak usia 7 tahun, usia 11 tahun dan 13 tahun, selain satu lagi seorang lansia usia 68 tahun di Jaksel. Jadi ada 5 korban. Saya ingin garis bawahi bahwa pada saat terjadi genangan, terjadi banjir, itu bukan kolam bermain, itu adalah sebuah tempat di mana kita harus hindari," ujarnya.
"Pandanglah itu sebagai anak kita sendiri. Disapa diajak menjauhi tempat berisiko. Saya instruksikan seluruh jajaran untuk memperhatikan keselamatan anak-anak," tambahnya.