Anies Tegur Lurah Jelambar Ngetes Honorer Masuk Got: Harus Beradab

16 Desember 2019 13:37 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mencopot Lurah Jelambar, Agung Triatmojo, setelah tes lapangan menyuruh pegawai honorer K2 masuk ke got viral. Agung dan jajarannya dinilai terbukti bersalah karena mengadakan tes dengan cara yang tidak beradab.
ADVERTISEMENT
Anies Baswedan mengingatkan jajarannya agar memberian pendidikan atau pun pelatihan dengan cara yang lebih manusiawi dan beradab.
"Peristiwa seperti ini menjadi pelajaran bagi semua, bahwa ketika ada proses pembelajaran maka kerjakan dengan cara yang beradab," tutur Anies di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (16/12).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat membuka acara Konser Akbar Monas 2019, Jakarta, Minggu (8/9). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Kebiasaan-kebiasan apa pun, yang dilakukan dimana pun, walaupun sudah berkali-kali, kalau itu tidak menjaga prinsip keberadaban maka tidak boleh dilaksanakan dan akan diberi sanksi," lanjutnya.
Anies Baswedan memastikan jika ke depannya terjadi kasus serupa, pihaknya akan langsung memprosesnya di hari kejadian. Termasuk juga langsung menonaktifkan oknum tersebut.
Meski begitu, ia tidak merinci lebih lanjut mengapa 'tes lapangan' seperti yang dilakukan Agung dan jajarannya kepada pegawai honorer K2 bisa terjadi.
ADVERTISEMENT
"Begitu ada laporan kita langsung proses. Seperti kejadian kemarin, begitu kejadian langsung kita proses. Sebelum jadi pembicaraan media, belum jadi viral di media sosial. Kita begitu ada peristiwa, langsung kita tindak, dan langsung hari itu juga lurah dinonaktifkan," tutup dia.
Kejadian Lurah Agung memerintahkan sejumlah pegawai honorer K2 harus masuk got terjadi pada Selasa (10/12) lalu. Dalam video yang beredar, tampak honorer, baik laki-laki dan perempuan, saling memegang bahu secara bergantian di got dengan ketinggian air di atas satu meter dan berwarna hitam.
Sedangkan beberapa orang berpakaian dinas pegawai negeri sipil (PNS) mengawasi mereka juga ikut tertawa.