Anis Matta Ungkap Alasan Prabowo Tunjuk Dirinya Jadi Wamenlu

2 Januari 2025 11:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta menghadiri acara DipTalk kumparan di Jakarta, Senin (23/12/2024).  Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta menghadiri acara DipTalk kumparan di Jakarta, Senin (23/12/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Anis Matta sebagai Wakil Menteri Luar Negeri. Anis Matta memiliki tugas khusus sebagai Wamenlu, yaitu mengurusi isu-isu dunia Islam.
ADVERTISEMENT
Anis Matta mengaku kaget ketika diminta Prabowo membantunya di kabinet sebagai Wamenlu. Apalagi, bahasa Inggris Anis Matta tidak begitu bagus.
“Saya juga agak kaget terus terang, ya, waktu ditawarin jadi Wamenlu. Saya bilang begini. Pertama, bahasa Inggris saya enggak bagus sebenarnya,” kata Anis Matta pada podcast DipTalk yang tayang di Youtube kumparan.
Namun, Prabowo menilai yang penting adalah kemampuan bahasa Arab Anis Matta. Apalagi, ada berbagai kerja sama yang bisa dijalin dengan negara-negara Islam.
Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta menghadiri acara DipTalk kumparan di Jakarta, Senin (23/12/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Karena memang tujuannya beliau mengatakan bahwa dunia Islam ini salah satu spot conflict paling berbahaya saat ini. Yang kedua, kita pada waktu yang sama juga berharap ada banyak strategic partner terutama dalam pembangunan dan investasi dari sana, jadi kita perlu ada yang mengelola secara khusus dalam posisi sebagai wamen. Jadi saya bilang kalau dalam hal itu saya bisa memberi kontribusi sedikit,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Anis Matta pun menerima tawaran Prabowo itu karena memang memiliki background di isu dunia Islam.
Lebih lanjut, Anis Matta menjelaskan posisi Indonesia di dunia Islam harus ditata ulang. Menurutnya, posisi Indonesia di dunia Islam dapat dilihat dari 4 halaman.
“Halaman pertama saya sebut sebagai sebagai halaman geografi. Ada di Asia Tenggara, bertetangga dengan Asia Timur, Asia Selatan yang dekat dengan kita semua. Halaman geografi ini takdir sebenarnya. Artinya letak Indonesia seperti sekarang, bertetangga dengan negara-negara ini semuanya adalah geografi yang ditakdirkan bagi semuanya, given,” jelasnya.
Halaman yang kedua adalah identitas dan budaya. Ini terlihat dari sejarah Islam masuk Indonesia abad ke-7, dan terbentuknya kerajaan Islam di abad ke-13.
“Jadi itu sangat awal sekali itu pertautan kita dengan Islam sebagai agama dan karena itu, ini membentuk identitas kita,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Anis Matta juga mengutip isi buku ‘The Idea of Indonesia’ yang ditulis oleh penulis asal Australia. Dalam buku itu, dijelaskan proses pembentukan Indonesia berasal dari 2 sumber intelektualisme.
“Satu dari barat, yaitu mahasiswa Indonesia yang belajar ke Eropa khusus ke Belanda. Yang kedua yang belajar ke Timur Tengah khusus Makkah dan Mesir. Waktu mereka semuanya pulang, mereka tumplek di sini dalam gerakan nasional menuju kemerdekaan, terjadilah diskursus di antara mereka, terjadi blending antara mereka, lahirlah platform kita sebagai bangsa namanya Pancasila itu,” jelasnya.
“Jadi kalau kita bilang dalam mindset kita sebagai bangsa Indonesia faktor utama pembentuknya itu salah satunya adalah sumber budaya Islam ini. Jadi yang saya sebut ini adalah halaman identitas dan budaya,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Halaman yang selanjutnya adalah halaman solidaritas dengan negara selatan atau yang dikenal dengan istilah Global South. Anis Matta menyinggung bagaimana Indonesia menjadi inisiator berdirinya South South, Konferensi Asia Afrika, hingga gerakan non blok.
“Dan sampai sekarang ruh solidaritas itu, kan, tetap ada di sekarang. Dulu semangatnya melawan imperialisme dan kira-kira yang kita perjuangkan sama global justice. Yang keempat itu adalah halaman kemanusiaan yang kita diikat dalam tatanan global ini,” pungkasnya.