Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Gloria Paskibraka, antara Jatuh Cinta dan Patah Hati
27 April 2017 7:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Tahun lalu Gloria Natapradja Hamel pernah gagal menjadi seorang Paskibraka di Hari Kemerdekaan di Istana Presiden. Namun ia tetap menjalani kehidupan seperti biasanya, menjalani hari-hari sebagai siswa di SMA bersama remaja lainnya. Baru-baru ini dirinya membuat sebuah karya ilmiah yang membahas mengenai reaksi kimia yang terjadi pada tubuh manusia ketika sedang jatuh cinta.
ADVERTISEMENT
Karya ilmiah ini tidak serta merta dilakukan oleh Gloria karena ia sedang iseng atau mencari kesibukan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu tugas yang diberikan di sekolahnya. Gloria pun memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih mengatahui bagaimana menganalisis jatuh cinta berdasarkan reaksi yang terjadi dalam tubuh manusia.
"Penasaran aja, selama ini banyak orang bicarain tentang cinta dari segi psikologinya, aku pengen tahu lebih dalem soal reaksi tubuh di balik jatuh cinta," kata Gloria saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Rabu (26/4).
Gloria menuturkan bahwa ia mengerjakan karya ilmiah ini hanya dalam tiga hari, karena tidak memerlukan percobaan.
"Cuma tiga hari aja sih, enggak pakai percobaan dulu. Soalnya ini karya ilmiah studi pustaka, jadi cari referensi di internet dan buku juga udah cukup," katanya.
ADVERTISEMENT
Dalam karya ilmiah yang ia kerjakan, Gloria menemukan banyak fakta terkait jatuh cinta. Ia menuturkan bahwa ketika jatuh cinta, itu semua bukan melulu didasarkan pada perasaan, melainkan hanya reaksi yang terjadi di otak yang membuat kita jatuh cinta pada seseorang. Karena otak yang mengatur seluruh organ, oleh karena itu afeksi yang terjadi pada anggota badan kita terjadi karena reaksi yang terjadi di otak kita.
Sebagai contoh, Gloria menjelaskan mekanisme jantung dan perasaan ketika bertemu dengan orang yang kita sukai atau ketika kita bertemu dengan yang didamba, biasanya jantung kita berdebar-debar, hal ini disebabkan dopamin yang memacu adrenalin yang menyebabkan jantung terkena adrenalin rush sehingga jantung berdetak lebih cepat. Bahkan, membuat kita jadi susah berpikir dan terkesan menjadi bodoh di depan orang yang disuka.

Tidak hanya menjelaskan soal perasaan bahagia karena jatuh cinta, tapi juga perasaan sebaliknya ketika kita patah hati dan susah move on. Gloria menjelaskan dalam karya ilmiahnya bahwa hal itu terjadi disebabkan adanya perang antara otak tengah dan otak depan atau otak logika dan otak emosi.
ADVERTISEMENT
"Kalau soal patah hati itu terjadi karena adanya perang antara otak tengah dan otak depan yaitu otak logika dan emosi. Emosi yang masih ingin terus bersama dia dan logika yang berpikir bahwa ini (hubungan) enggak bakal berhasil," tuturnya.
Jika kamu yang belum bisa move on, apa yang dikatakan oleh Gloria mungkin memang benar adanya. Saat itu logika dan emosi kamu sedang berperang dan memperebutkan keputusan untuk tetap berharap atau merelakan.
Tidak hanya soal rekasi tubuh saat jatuh cinta, dalam karya ilmiahnya Gloria pun menjelaskan hal lain yang bisa menyebabkan kita jatuh cinta. Ia menjelaskan bahwa hal paling tajam yang bisa membuat kita jatuh cinta sebenarnya bukanlah mata, melainkan bau. Karenan hormon testosteron dan esterogen yang bertemu akhirnya menciptakan sebuah reaksi rangsangan di hidung karena indra paling sensitif adalah hidung.
ADVERTISEMENT
"Sebenernya hal ini adalah reaksi tubuh yang enggak kita sadari, karena wangi kan ga keliatan. Beda sama mata yang bisa melihat langsung. Sebenarnya jatuh cinta disebabkan banyaknya bukan karena fisik bagus tapi kebanyakan karena wangi, itulah kenapa parfum sangat terkenal," tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ada bukti lain mengapa bau bisa mempengaruhi perasaan seseorang yang mungkin tak banyak kita ketahui. Adalah soal penggunaan parfum, Gloria menjelaskan bahwa jika parfum untuk pria digunakan oleh perempuan atau sebaliknya maka wangiya akan berbeda.
"Kalau ada cowok pake parfum cewek atau sebaliknya, wanginya pasti beda. Soalnya kecampur keringet kan, nah keringet itu menggandung hormon yang berbeda jadi baunya pasti berbeda," katanya.

Karya ilmiah yang ia tulis bukan sekadar penjelasan jatuh cinta bagi para remaja dimana dirinya termasuk di dalamnya. Namun penjelasan tentang reaksi tubuh di balik jatuh cinta untuk semua orang. Karena jatuh cinta bisa dialami oleh siapa saja.
ADVERTISEMENT
Namun, sebagai seorang remaja, Gloria tetap berpesan kepada kaula muda Indonesia untuk tetap memperhatikan nilai norma dan melihat budaya yang ada. Jatuh cinta boleh tapi harus tetap melihat budaya dan norma yang berlaku karena itu akan mempengaruhi kehidupan kedepannya.
Apa yang dijelaskan oleh Gloria mungkin tak selamanya berlaku pada semua orang. Namun jika kita mau berpikir sejenak, apa yang dijelaskannya soal bau bisa mempengaruhi orang jatuh cinta memang benar adanya. Hal ini terbukti dari orang yang tidak bisa melihat masih bisa merasakan jatuh cinta, karena mata mungkin tak lagi bisa melihat namun hidung masih bisa merangsang bau.
Soal cinta atau jatuh cinta pun memang tidak bisa dijelaskan secara konkret, terkadang, cinta itu terlihat abstrak karena bisa dilihat dari segala aspek.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, apa kamu pernah merasakan hal yang sama?