Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anwar Ibrahim Marah Instagram Hapus Kontennya soal Ismail Haniyeh
1 Agustus 2024 11:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengecam aksi Instagram dan Meta yang menghapus konten belasungkawanya atas kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Anwar bahkan menuliskan kata 'bacul' dalam keterangan unggahannya. Kata tersebut merupakan kata hinaan yang biasa diartikan menjadi pecundang atau bajingan.
Anwar menganggap aksi Meta yang menilai segala perjuangan Palestina mempertahankan negaranya sebagai bahaya tidaklah masuk akal.
"Meta sekali lagi bertindak biadab dan telah menghina perjuangan rakyat Palestin apabila menurunkan hantaran video serta ucapan takziah dan kritikan terhadap pembunuhan Almarhum Ismail Haniyeh.
Tidak masuk akal apabila hantaran menghormati seorang pejuang yang berusaha memerdekakan tanah airnya daripada kezaliman dan penderitaan dianggap berbahaya.
Peringatan tegas saya terhadap Meta - usah jadi bacul dan perkakas rejim zalim Zionis Israel!
PRESS STATEMENT
Let this serve as a clear and unequivocal message to Meta: Cease this display of cowardice and stop acting as instruments of the oppressive Zionist Israeli regime!" tulis akun @anwaribrahim_my dalam bahasa Melayu dan Inggris, Kamis (1/8).
ADVERTISEMENT
Divisi Media dan Komunikasi Strategis Kantor Perdana Menteri Malaysia juga menuntut penjelasan dan mendesak Meta untuk mengeluarkan permintaan maaf.
Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial Kantor PM Malaysia, mereka menyebut aksi itu sebagai tindakan diskriminasi terhadap situasi di Palestina.
“Tindakan ini jelas menunjukkan diskriminasi terhadap situasi di Palestina dan para pemimpin negaranya,” tulis pernyataan Kantor PM Malaysia di X dan Facebook.
Pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh terbunuh di Teheran, Iran, Rabu dini hari waktu setempat. Dia berada di Iran untuk menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran pada Selasa (30/7).
Israel belum mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya.
Televisi pemerintah Iran juga melaporkan kematian Haniyeh, dan mencatat bahwa penyelidikan atas pembunuhan tersebut sedang berlangsung. Hasilnya akan segera diumumkan.
ADVERTISEMENT