Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Apa Bedanya Penobatan Ratu Elizabeth Tahun1953 dan Raja Charles III di 2023?
6 Mei 2023 13:15 WIB
·
waktu baca 4 menit![Raja Inggris Charles III dan Permaisuri Camilla tiba untuk menemui para tamu yang menghadiri Pesta Kebun di Istana Buckingham, di London, pada 3 Mei 2023. Foto: Yui Mok/POOL/AFP](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gzjv4276f6wvscvk437fecqw.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Prosesi bersejarah ini merupakan yang pertama kalinya digelar dalam 70 tahun sejak penobatan ibu Charles III, mendiang Ratu Elizabeth II , pada 1953.
Dengan kata lain, itu merupakan momentum bagi warga dunia yang untuk pertama kalinya dalam tujuh dekade akan menyaksikan penobatan seorang pemimpin monarki Inggris.
Kerajaan Buckingham pun harus menyesuaikan diri dengan segala perubahan zaman yang terjadi hingga Elizabeth II — pemimpin monarki terlama di Inggris, mangkat pada September 2022 lalu.
Lantas, apa saja yang membedakan prosesi penobatan Charles III di era modern dan sang ibu Elizabeth II?
Lebih Singkat, Lebih Sederhana, Lebih Hemat
Dikutip dari New York Post, upacara penobatan Charles III pada pekan ini diperkirakan akan jauh lebih sederhana dan jauh lebih singkat bila dibandingkan dengan upacara penobatan sang ibu 70 tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut didasarkan pada keinginan pribadi Charles III dan dikonfirmasi oleh pernyataan Istana Buckingham beberapa waktu lalu.
“Penobatan yang disederhanakan ini memang akan mencakup elemen-elemen penting terkait dengan upacara keagamaan yang suci, tetapi lebih mencerminkan visi Raja tentang monarki modern yang lebih sederhana,” demikian pernyataan itu.
Selain itu, penobatan yang dilaksanakan di gereja bersejarah Westminster Abbey — lokasi di mana jasad Elizabeth II disemayamkan, hanya akan berlangsung selama satu jam.
Sementara ketika Elizabeth II dinobatkan pada 2 Juni 1953 setelah kematian ayahnya, George VI, upacara tersebut berlangsung lebih dari tiga jam.
Namun, penobatan Elizabeth II merupakan yang pertama kalinya disiarkan di televisi nasional dalam tayangan berwarna hitam dan putih. Diperkirakan 27 orang di penjuru Inggris menyaksikan penobatan Elizabeth II di televisi dan 11 juta lainnya mendengarkan melalui radio.
ADVERTISEMENT
Setelah menjalani upacara di Westminster Abbey, prosesi penobatan pada 1953 selanjutnya adalah ketika Elizabeth II dan sekitar 16.000 pengiringnya menempuh perjalanan sejauh 8 km melalui London kembali ke Istana Buckingham.
Arak-arakan itu berlangsung selama dua jam agar sebanyak mungkin penduduk dapat melihat sekilas pemimpin baru mereka.
Kali ini, prosesi arak-arakan Charles III dan Camilla akan menempuh jarak yang lebih pendek, yaitu hanya 2 km saja. Untuk mempersingkat perjalanan mereka ke Istana Buckingham pun, pasangan ini akan menghindari sebagian besar ruas jalanan kota.
Anggaran penobatan Charles III juga diperkirakan akan jauh lebih hemat dibandingkan ibunya, yang kala itu menelan biaya sekitar GBP 912 ribu atau setara dengan GBP 20,5 juta (Rp 380 miliar) hari ini. Adapun nominal biaya penyelenggaraan penobatan hanya terungkap setelah seluruh rangkaian acara selesai dilakukan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut sesuai dengan visi Charles III yang tidak ingin agar acara penobatannya digelar secara mewah. Dia juga ingin merampingkan jumlah tamu yang hadir menjadi sekitar 2.000 orang — sebuah angka yang berbeda jauh bila dibandingkan saat penobatan Elizabeth II yang dihadiri lebih dari 8.000 tamu.
Daftar tamu yang dibatasi oleh Charles III juga akan lebih beragam kali ini. Akan lebih banyak tokoh penting sebagai perwakilan dari berbagai agama dan komunitas etnis yang diundang untuk berpartisipasi dalam upacara tersebut.
Meski demikian, kemegahan dan kemewahan pasti akan tetap ada selama penobatan berlangsung — lengkap dengan perhiasan koleksi kerajaan British Crown Jewels yang dikeluarkan dari tempat penyimpanannya di Tower of London.
ADVERTISEMENT
Akan ada pula kereta kencana mewah yang legendaris digunakan saat arak-arakan Charles III dan Camilla.
Namun, perihal busana yang akan dipakai oleh Charles III dan Camilla serta para tamu undangan diperkirakan akan tidak terlalu formal seperti pada 1953.
Vogue melaporkan, Charles III telah meminta rekan-rekannya sesama bangsawan untuk menyingkirkan jubah seremonial mereka yang terbuat dari beludru berwarna merah tua dengan hiasan bulu hewan.
Sebagai gantinya, Charles III memilih jubah parlementer yang lebih kasual atau setelan bisnis formal. Dia juga dapat mendobrak tradisi dengan mengenakan seragam militernya — alih-alih pakaian yang penuh hiasan seperti kaus kaki sutra putih yang dikenakan kakeknya, George VI, pada 1937.
Sementara di penobatan Elizabeth II, wanita pencinta corgi yang kala itu berusia 27 tahun tampil memukau dalam balutan gaun satin putih berkilauan yang bertabur mutiara dan kristal. Dia lalu memadukannya dengan Robe of Estate yang memiliki panjang lebih dari enam meter.
ADVERTISEMENT
Sesuai tradisi, suami Elizabeth II mendiang Pangeran Philip tidak dinobatkan bersamanya sebagai Permaisuri Ratu. Sebaliknya, kala itu Philip hanya menyaksikan penobatan sang istri dari pinggir lapangan.
Namun, kini Camilla akan menjadi permaisuri ratu pertama yang dinobatkan di Westminster Abbey dalam sembilan dekade terakhir — mengikuti jejak ibu Elizabeth II, Queen Elizabeth The Queen Mother.