Apa Mungkin Harimau Jawa yang Sudah Dinyatakan Punah Ternyata Masih Ada di Alam?

26 Maret 2024 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Harimau Jawa. Foto: Sigit Adhi Wibowo/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Harimau Jawa. Foto: Sigit Adhi Wibowo/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Harimau jawa sempat dinyatakan punah sekitar tahun 1980-an kini disebut ditemukan kembali di Sukabumi, Jawa Barat. Isu ini muncul ke permukaan setelah BRIN merilis penemuan bulu yang diduga adalah harimau jawa.
ADVERTISEMENT
Lantas, mungkinkah harimau jawa yang sudah dinyatakan punah ternyata masih ada di alam?
Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Prof. Satyawan Pudyatmoko, menyebut ada kemungkinan hewan yang sudah dinyatakan punah ini masih ada di alam.
"Hasil publikasi riset DNA di atas, menimbulkan dugaan bahwa harimau jawa masih ada di alam," ujar Prof Setyawan melalui keterangan tertulis, Selasa (26/3) pagi.
"Terdapat kemungkinan satwa yang dinyatakan punah, ditemukan kembali, sebagai contoh trulek jawa," tambahnya.
Dirjen KSDAE Kementerian LHK Satyawan Pudyatmoko mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). Foto: ANTARA/HO-Kementerian LHK)
Trulek jawa (Vanellus macropterus) adalah burung langka yang hidup di Pulau Jawa. Burung ini pernah dinyatakan punah (extinct) oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) tahun 1994. Tapi sejak tahun 2000 statusnya direvisi menjadi kritis.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, hingga kini keberadaan jenis ini masih misterius karena tidak ada bukti fotografi atau spesimen baru yang diperoleh. Burung ini terakhir tercatat keberadaannya pada tahun 1940 di Delta Citarum.
Pengalaman serupa juga terjadi pada satu jenis ikan endemik di Danau Konstanz dari famili Salmonidae, yaitu Salvelinus profundus. Ikan ini sempat dinyatakan punah pada tahun 2008, namun beberapa waktu kemudian ditemukan kembali.
"Ikan ini menghilang sejak tahun 1970 karena adanya proses eutrofikasi parah. Perbaikan manajemen danau mengembalikan kesehatan ekosistem danau tersebut, dan setelah itu inventarisasi terhadap keragaman jenis ikan dilakukan secara intensif," jelas Prof Setyawan.
Ripi Yanuar Fajar (baju biru) yang mengaku bertemu harimau bersama Wirdateti (berjilbab, peneliti BRIN) dan tim di Sukabumi Selatan. Foto: Dok BRIN
Tapi karena selama beberapa dekade ikan ini tidak bisa ditemukan lagi maka sejak tahun 2008 dinyatakan punah menurut kriteria IUCN. Namun demikian, asesmen terhadap komunitas ikan pada tahun 2014 menemukan kembali individu jenis Salvelinus profundus di Danau Konstanz.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, harimau jawa (Panthera tigris sondaica) telah dinyatakan punah sejak tahun 1980-an berdasarkan daftar merah IUCN. Penampakan terakhirnya, terkonfirmasi di Meru Betiri Taman Nasional, Jawa Timur, pada tahun 1976.
Gedung BRIN, Jakarta Pusat. Foto: Hedi/kumparan
Namun baru-baru ini, ada tanda-tanda yang membawa harapan bahwa harimau jawa tersebut masih ada. Tanda tersebut ditemukan di sebuah desa di Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Setelah 43 tahun harimau jawa menghilang, harapan baru muncul.
Wirdateti, peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkap adanya temuan sehelai rambut harimau jawa di pagar pembatas antara kebun rakyat dengan jalan Desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan.