APBD DKI 2023: Penyertaan Modal BUMD Dipangkas Hampir Rp 1 Triliun

30 November 2022 19:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat evaluasi tahunan BUMD pangan dengan DKPKP dan Komisi B DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI, Kamis (6/1). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat evaluasi tahunan BUMD pangan dengan DKPKP dan Komisi B DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI, Kamis (6/1). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alokasi anggaran untuk pembiayaan modal Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta dipangkas hampir 1 triliun rupiah dari APBD DKI Jakarta tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Awalnya Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta menyepakati alokasi Penyertaan Modal Daerah (PMD) untuk 10 BUMD diajukan Rp 8,1 triliun.
Namun karena anggaran RAPBD DKI 2023 sempat membengkak, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, meminta untuk merasionalkan anggaran. Setelah itu Komisi B sepakat untuk memotong anggaran PMD lebih dari Rp 900 miliar menjadi Rp 7,2 triliun.
Adapun salah satu anggaran PMD yang dicoret adalah untuk pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di wilayah layanan barat, timur, dan selatan.
Dewan juga batal mengalokasikan anggaran revitalisasi Arcici Sport Center, Jakarta Utara yang sempat diajukan Rp 42 miliar oleh PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) merevitalisasi Arcici Fase 2.
Selain itu, Food Station Tjipinang juga tidak mendapatkan suntikan modal karena dianggap sudah bisa mampu berdiri sendiri.
ADVERTISEMENT
“Kemudian ada lagi yang dicoret itu Food Station yang pengadaan beras, karena dinilai Food Station itu kan BUMD yang cukup settle ya untuk bisa sendiri,” kata Ketua Komisi B, Ismail, kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/11).
Meski begitu, Ismail mengatakan prioritas alokasi PMD masih diberikan kepada BUMD yang benar-benar membutuhkan. Seperti PD Dharma Jaya yang membutuhkan dana lebih untuk bangun cool storage.
“Dharma Jaya kita berikan untuk modal kerja dan penyediaan daging ayam dan daging sapi Rp 250 miliar, plus untuk supporting cold storage 2 ribu ton Rp 40 miliar,” jelas politikus PKS itu.
PT Jakarta Propertindo juga turut mendapatkan suntikan dana terbesar dari PMD APBD 2023, sebut saja pembangunan LRT Fase 2 rute Velodrome-Manggarai sebesar Rp 916 miliar dan anggaran ITF Sunter sebesar Rp 517 miliar.
ADVERTISEMENT