Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Arab Saudi Izinkan Perempuan Masuk Stadion untuk Pertama Kalinya
25 September 2017 16:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB

ADVERTISEMENT
Momen bersejarah tercipta saat perayaan ulang tahun kerajaan Arab Saudi ke-87. Bertempat di King Fahd International Stadium, Riyadh, Ratusan perempuan terlihat memadati stadion untuk menyaksikan pagelaran konser beserta pertunjukkan opera perayaan HUT kerajaan Saudi.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan pertama kalinya perempuan diperbolehkan memasuki stadion olahraga sejak kerajaan itu berdiri pada 1932. Arab Saudi sudah sejak lama memberlakukan larangan bagi perempuan untuk menonton konser, bioskop, dan tempat-tempat ramai lainnya.
"Ini adalah pertama kalinya saya datang ke stadion dan saya merasa seperti warga Saudi lainnya," ujar perempuan Saudi, Sultana, seperti dilansir Reuters (23/9)
Sultana datang ke stadion dengan berdandan layaknya suporter tim nasional menggunakan coretan bendera hijau dan putih di kedua pipinya.
"Sekarang saya bisa pergi ke manapun di negara saya. Insya Allah, di kemudian hari perempuan akan diizinkan melakukan hal besar lainnya seperti mengemudi dan bepergian," kata perempuan berusia 25 tahun tersebut.

Ribuan keluarga memasuki stadion melalui gerbang yang terpisah dengan laki-laki lajang. Mereka bersorak sembari mengibarkan bendera Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Seorang balita mengenakan kemeja yang bertuliskan "I Love Saudi Arabia,", ada juga seorang gadis kecil yang mengenakan gaun hijau dengan wajah Raja Salman beserta putranya Mohammed.
Rangkaian acara tersebut merupakan bagian dari program reformasi Saudi Vision 2030.
Gagasan reformasi diluncurkan pertama kali di tahun 2015 untuk mengurangi ketergantungan ekonomi Arab Saudi dari minyak, menciptakan sektor baru untuk mempekerjakan kaum muda, dan gaya hidup baru yang lebih terbuka.
Meski begitu, perayaan ini tidak lepas dari kritik dari kaum agamis.
Dalam perayaan tersebut, dimainkan sebuah opera yang bercerita tentang pendirian kerajaan Arab Saudi oleh Ibnu Saud--Ayah Raja Salman,Raja Arab Saudi saat ini-- melalui serangkaian penaklukan wilayah hingga penemuan sumber minyak yang menjadikan Arab Saudi sebagai eksportir utama minyak dunia.
ADVERTISEMENT
Pertunjukkan berlangsung meriah dengan tembakan kembang api, air mancur menari beserta dekorasi lampu.

Aturan baru ini juga disambut gembira oleh Um Abdulrahm al-Shiri, salah seorang perempuan dari kota Tabuk. Al-Shiri bahkan melakukan perjalanan sejauh 1.100 KM untuk menyaksikan perayaan di King Fahd Stadium.
"Anda tidak bisa membayangkan betapa bahagianya kami hari ini, kami merasakan adanya keterbukaan terhadap perempuan," kata al-Shiri.
"Saat ini perempuan sudah berada di level teratas, perempuan sudah bisa duduk di parlemen, perempuan sudah bisa menjadi dokter, perempuan memiliki posisi penting saat ini. Lalu mengapa kami tidak bergabung dengan pria untuk sesuatu yang penting bagi bangsa ini?" jelas al-Shiri.
Issa Daghiri, yang menghadiri perayaan tersebut bersama anak dan istrinya, mengatakan dirinya telah lama menunggu kesempatan ini.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah lama mengharapkan hal ini dan akhirnya kesempatan itu telah datang. Tiap tahun berlalu, kerajaan akan selalu berkembang," kata Daghiri.