Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
PBB memastikan AS akan secara resmi keluar dari WHO pada Januari 2026. Hal itu dipastikan setelah WHO menerima surat dari Presiden AS Donald Trump minggu ini.
ADVERTISEMENT
Juru bicara PBB, Farhan Haq, mengatakan pengunduran diri AS dari WHO bertepatan dengan pelantikan Trump pada Senin (20/1) lalu. Dengan keluarnya AS dari WHO, maka pendanaan AS terhadap organisasi kesehatan dunia itu juga akan dihentikan.
“Saya mengkonfirmasi bahwa kami telah menerima surat dari pemerintah AS terkait pengunduran diri mereka dari WHO. Tanggal suratnya 22 Januari 2025. Pengunduran diri akan efektif tahun depan, pada 22 Januari 2026,” kata Haq dikutip dari Al Jazeera, Jumat (24/1).
Trump juga memerintahkan Menlu AS Marco Rubio dan direktur Kantor Manajemen dan Anggaran AS untuk menghentikan segala pendanaan, dukungan, dan sumber daya pemerintah AS kepada WHO.
Washington juga telah menarik semua personel pemerintah AS yang bekerja di WHO dan memerintahkan mereka untuk berhenti berpartisipasi dalam negosiasi perjanjian global penanganan pandemi yang dipimpin oleh WHO.
ADVERTISEMENT
Dengan keluarnya AS dari WHO, maka organisasi kesehatan itu akan kehilangan pendukung finansial terpentingnya.
AS berkontribusi sekitar 18% dari pendanaan WHO, yang nilainya mencapai sekitar USD 261 juta antara tahun 2024 dan 2025. Kontribusi pendanaan terbesar kedua adalah China di angka USD 181 juta.
Para ahli berpendapat, perginya AS dari WHO akan berdampak pada kemampuan organisasi kesehatan ini dalam menangani sejumlah krisis kesehatan seperti TBC, HIV/AIDS, dan pandemi global.
Trump di masa jabatan pertamanya menuduh WHO tidak menangani pandemi COVID-19 dengan benar dan telah mengirim surat permohonan untuk keluar dari organisasi itu pada Juli 2020.
Keputusan Trump keluar dari WHO dibatalkan pemerintahan Joe Biden.
Banyak ahli kesehatan yang menuduh Trump dan pemerintahannya mengacaukan respons AS terhadap pandemi COVID-19, yang merenggut nyawa ratusan ribu di Negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT