AS Batalkan Satu Lagi Bantuan untuk Palestina Sebesar Rp 598 Miliar

19 Januari 2018 13:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Majelis Umum PBB (Foto: AFP/Eduardo Munoz Alvarez)
zoom-in-whitePerbesar
Majelis Umum PBB (Foto: AFP/Eduardo Munoz Alvarez)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amerika Serikat kembali membatalkan pemberian bantuan untuk Palestina. Kali ini, AS menyatakan batal memberikan dana USD 45 juta atau lebih dari Rp 598 miliar untuk program bantuan makanan Palestina.
ADVERTISEMENT
Padahal baru sebulan sebelumnya AS berkomitmen memberikan bantuan ini melalui badan penyalur bantuan PBB untuk Palestina, UNRWA. Reuters melansir, pembatalan bantuan kali ini diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri AS pada Kamis (18/1).
Ini adalah langkah kedua AS setelah awal pekan ini pemerintahan Donald Trump menyatakan menangguhkan pemberian bantuan sebesar USD 65 juta atau Rp 812 miliar bagi Palestina. (Baca: Ancaman Trump Terwujud, AS Sunat Rp 812 Miliar Bantuan untuk Palestina)
Komitmen pemberian bantuan makanan untuk Tepi Barat dan Gaza disampaikan AS melalui surat kepada UNRWA pada 15 Desember tahun lalu. Dalam surat tersebut, AS menyatakan akan menyediakan dana ini pada awal 2018.
Kondisi Gaza (Foto: MAHMUD HAMS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Gaza (Foto: MAHMUD HAMS / AFP)
Juru bicara Kemlu AS Heather Nauert, membantah bantuan itu dibatalkan, tapi hanya ditangguhkan.
ADVERTISEMENT
"Untuk saat ini, kami tidak akan menyediakannya, tapi tidak berarti - saya ingin menegaskan - tidak berarti kami tidak akan menyediakannya di masa depan," ujar Nauert.
Nauert sekali lagi mengatakan penangguhan bantuan untuk Palestina bukan untuk "menghukum siapapun". Komentar ini disampaikan setelah muncul banyak tudingan bahwa AS menghukum Palestina karena memprotes klaim Trump bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel.
Dia juga kembali mengatakan UNRWA perlu direformasi. Menurut dia, negara-negara lain perlu menambah bantuan untuk Palestina, jangan hanya mengandalkan AS.
"Kami meminta negara-negara berkontribusi lebih banyak. Pada dasarnya, kami tidak yakin kami adalah donor terbesar untuk setiap organisasi di seluruh dunia," kata dia.
"Kami adalah negara paling dermawan di planet ini. Kami akan terus seperti itu," lanjut dia lagi.
ADVERTISEMENT