AS Serukan Pemilu di Venezuela Dipercepat, Rusia Siap Veto

11 Februari 2019 11:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dewan Keamanan PBB Foto: Reuters/Adrees Latif
zoom-in-whitePerbesar
Dewan Keamanan PBB Foto: Reuters/Adrees Latif
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amerika Serikat menyerahkan draf resolusi ke Dewan Keamanan PBB meminta agar segera diselenggarakannya pemilihan umum di Venezuela.
ADVERTISEMENT
Resolusi tersebut juga meminta bantuan kemanusiaan dikirim secepat mungkin ke negara tersebut. Permintaan AS itu ditolak Rusia dan akan segera diveto oleh Negeri Beruang Merah.
Dalam draf yang diberikan AS, Negeri Paman Sam tak memberikan tanggal kapan pemilu harus digelar. Proposal yang diajukan AS direspons Rusia dengan memberikan proposal tandingan.
Pada proposal tandingan, Rusia mendukung penuh pemerintahan Venezuela di bawah Presiden Nicolas Maduro yang merupakan musuh utama AS dan negara-negara sekutunya.
Moskow menyatakan begitu prihatin dengan membanjirnya kekuatan asing yang mengancam integritas wilayah dan kemerdekaan politik Venezuela.
Draf Rusia mengkritik campur tangan asing dalam hal-hal yang pada dasarnya berada di dalam yurisdiksi Venezuela.
Oleh karenanya, Rusia menyerukan resolusi damai dan mendukung semua inisiatif pemerintah yang bertujuan menemukan solusi politik lewat proses dialog nasional inklusif dan tulus.
Nicolas Maduro Foto: Reuters/Marco Bello
Sementara, proposal yang dibuat AS, mereka menyatakan Majelis Nasional yang dipimpin Presiden tandingan Maduro, Juan Gauido adalah satu-satunya lembaga politik demokratis di Venezuela.
ADVERTISEMENT
Rancangan AS tersebut juga berisi, kekhawatiran atas terus terjadi kekerasan oleh aparat penegak hukum Venezuela terhadap demonstran yang berunjuk rasa secara damai.
"Kami menyerukan segera dimulainnya proses politik menuju ke pemilihan presiden adil, bebas, serta kredibel di bawah pengawasan pengawas internasional dan sesuai konstitusi Venezuela," sebut salah satu bagian isi rancangan UU AS seperti dikutip dari AFP.
AS turut meminta Sekjen PBB Antonio Guterres turun tangan dan menggunakan jabatan serta otoritasnya agar pemilu yang adil bisa terlaksana.
Presiden tandingan Venezuela Juan Guaido dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
"Kami turut menekankan, agar kekerasan serta kerusuhan di Venezuela segera dicegah agar bantuan kemanusiaan bagi warga di seluruh Venezuela dapat difasilitasi dengan baik," sebut draft AS.
Sejak Januari lalu kondisi Venezuela akibat krisis ekonomi, politik dan keamanan semakin memburuk. Unjuk rasa menentang Presiden Maduro terus membesar baik di ibu kota Caracas maupun beberapa kota lainnya.
ADVERTISEMENT
Puncak dari krisis politik di Venezuela adalah deklarasi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela. Klaim itu ditolak Maduro namun, diakui beberapa negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat.