Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Tiga hari berlalu usai Kapal Selam KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali Utara pada Rabu (21/4). Pencarian hingga saat ini masih terus dilakukan.
ADVERTISEMENT
KRI Nanggala putus kontak saat menjalani latihan peluncuran torpedo. Bermula pada pukul 03.46 WIB, KRI Nanggala meminta izin untuk menyelam. Sekitar 15 menit berselang, kapal selam itu melaksanakan penggenangan peluncuran torpedo.
Penggenangan peluncuran torpedo nomor 8 dilakukan, komandan latihan lalu memberikan izin penembakan, dan setelahnya KRI Nanggala sudah tak lagi terhubung. Kapal selam itu, berawakan 53 orang.
Segala macam upaya pencarian dilakukan. Salah satunya menggunakan KRI Rigel yang memiliki sonar deteksi. Penggunaan sonar dinilai penting karena kapal selam itu diduga berada di kedalaman 500-700 meter di palung perairan Bali.
Sementara, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memprediksi kapal selam ini terseret arus ke laut dalam. Hal tersebut berdasarkan pemodelan yang dilakukan oleh BPPT.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT, Djoko Nugroho, mengatakan pemodelan itu menyertakan berbagai aspek, termasuk faktor kemungkinan kapal selam mengalami mati mesin. Apabila kondisi mati mesin, praktis kapal selam terombang-ambing sehingga arus.
Djoko menuturkan, jika kapal tersebut terseret ke arah timur atau tenggara dari laut utara Bali, bisa dipastikan kapal tersebut akan jatuh ke laut yang lebih dalam. Bahkan lebih dari 700 meter.
"Tapi kalau misalnya tadi bahwa masih punya potensi kapal ini meluncur secara lateral terus semakin ke dalam kalau ke arah timur atau tenggara masuk ke dalam cekungan Bali yang lebih dalam," kata Djoko dikutip dari Antara.
Misteri Laut di dalam Al-Quran
Al-Quran ternyata banyak membahas tentang laut. Temuan-temuan soal sains juga diungkapkan di dalamnya. Seperti Surat An Nahl ayat 14 yang menyatakan sebagai berikut, yang artinya:
ADVERTISEMENT
"Dan Dialah Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar, dan kamu mengeluarkan dari lautan perhiasan yang kami pakai. Kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya supaya kamu bersyukur."
Soal kapal-kapal yang membelah lautan pun dibahas dalam Al-Quran, seperti pada Surat Fatir ayat 12 yang artinya:
"Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur."
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam konteks hilang kontaknya KRI Nanggala, seperti hal-nya disampaikan oleh BPPT, ada dugaan terseret arus ke laut dalam. Al-Quran, mengulas kondisi laut dalam.
Kondisi laut dalam digambarkan sangat gelap. Sama sekali tak ada cahaya untuk melihat. Seperti yang terulas dalam Surat An-Nur ayat 40, yang artinya:
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun."
Munajat untuk Keselamatan KRI Nanggala
Jajaran prajurit TNI AL seluruh Indonesia baik yang berdinas di Mabesal maupun Kotama-Kotama TNI AL serta kapal perang bermunajat secara serentak kepada Allah SWT, memohon pertolongan atas keselamatan seluruh kru KRI Nanggala. Munajat dilakukan pada Jumat (23/4).
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan doa bersama di Mabesal langsung dipimpin oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono. Pelaksanaan doa dipandu Kepala Dinas Pembinaan Mental Angkatan Laut (Kadisbintalal) Laksma TNI Ian Heriyawan.
Para prajurit mengharapkan pertolongan Allah SWT, semoga sebuah "keajaiban" atau sesuatu yang dianggap tidak mungkin menjadi mudah untuk diwujudkan dengan seizin-Nya.
Sementara itu, personel Mabesal yang beragama Kristen dan Katolik melaksanakan doa bersama di Gereja Bukit Kasih dan agama Hindu di Pura Ade Saka. Doa bersama juga dilaksanakan prajurit Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V di Surabaya, Kamis (22/4).