Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kakak Asep, Edy Mulyana, mengatakan pekerjaan sebagai satpam sudah diemban Asep hampir 25 tahun. Namun, Asep baru bertugas menjadi satpam di Apotek Senopati selama 5 tahun. Sebelumnya, ia adalah satpam rumah.
"Sudah sekitar 25 tahun (sebagai Satpam). Di Senopati itu udah 5 tahun lah, dulunya kan (menjaga) di rumah, sekarang kan ditaruh di toko, di apotek," kata saat ditemui di rumahnya, Jalan Masjid An Nur, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (28/10).
Edy mengatakan, pada malam nahas itu, Asep memang tengah masuk malam. Ia berangkat kerja usai melaksanakan salat Magrib. Biasanya pukul 05.00 WIB ia sudah kembali ke rumah. Namun, pada Minggu (27/10) pagi itu ia tidak kembali ke keluarga.
ADVERTISEMENT
Pada pukul 03.30 WIB sebuah mobil Grand Livina yang dikendarai Putri Kalingga (21) lepas kendali. Mobil itu menabrak Asep yang tengah berjaga, serta menghancurkan apotek tempatnya bekerja.
Edy mengatakan, Asep pergi meninggalkan dua orang anak dan seorang istri. Anak bungsunya baru saja lulus SMA.
"Istrinya namanya Saminah. Anaknya yang paling besar Wahyu usianya sekitar 21 tahun. Kalau yang kecil Nabila usianya sekitar 17 tahun. Dia baru lulus SMA tapi sudah dapat kerja sekarang," Kata Edy.
Pria 54 tahun itu berharap Putri dihukum berat karena telah menghilangkan nyawa adiknya. Ia tidak terima jika wanita yang berstatus mahasiswi itu dibebaskan.
"Yang keliru siapa, kalau bebas? Nyakitin perasaan. Itu dia juga sebenarnya enggak keliru, semua orang enggak mau keliru. Kalau dia bisa menghidupkan adik saya, boleh bebas. Kalau adik saya hidup lagi seperti semula, boleh (bebas)," kata Edy.
Polisi telah menetapkan Putri sebagai tersangka. Dalam kasus ini polisi menyatakan Putri tidak terpengaruh alkohol maupun narkoba saat insiden terjadi. Diketahui Putri, baru saja pulang dari sebuah bar di kawasan Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, polisi telah menetapkan Putri sebagai tersangka dan ditahan. Ia pun terancam 6 tahun penjara.