news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Awal Ramadan Ada 2 Tawuran Remaja di Bantul, Polisi Letuskan Tembakan Peringatan

3 Maret 2025 17:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, ditemui di Bantul, Rabu (21/2/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, ditemui di Bantul, Rabu (21/2/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Dua peristiwa keributan remaja terjadi di Kabupaten Bantul di awal bulan Ramadan ini.
ADVERTISEMENT
Peristiwa pertama terjadi di Jalan Samas, Panggang Sidomolyo, Bambanglipuro, Bantul, Minggu (2/3) pukul 06.30 WIB.
Polisi bahkan sampai harus mengeluarkan tembakan peringatan untuk membubarkan para remaja ini.
Satu orang remaja berinisial SAR (16) diamankan, dia adalah remaja yang memancing keributan dengan melempar batu.
"Ada dua korban, SE alami luka di kepala dengan 5 jahitan akibat terkena batu dan SS alami luka di kaki akibat lemparan batu dan batako," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, dikonfirmasi, Senin (3/3).
"Satu anak diamankan SAR (16) asal Sumber RT 1 Karangnongko, Jetis, Bantul," jelasnya.
Kronologi berawal saat korban dan 16 rekannya yang berada di rumah korban, tiba-tiba didatangi rombongan dari arah selatan sebanyak 20 motor melempar batako dan batu. Rombongan pergi ke utara.
ADVERTISEMENT
Namun tak lama datang rombongan lain dari selatan sekitar 50 motor melempari korban dengan batu dan kayu.
"Kejadian masih didalami Polres Bantul, tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan kelompok atau geng pelajar," kata Jeffry.
Keributan kedua terjadi di Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul. Dugaan tawuran ini juga terjadi pada pukul 06.30 WIB.
Ada satu remaja yang terluka karena terkena lemparan batu.
"Akibat kejadian tersebut korban terkena lemparan batu di kepala bagian kanan. Korban mengalami luka sobek kurang lebih 2 cm di kepala bagian kanan," katanya.

Siswa SMP dan SMA Terlibat

"Fenomena awal puasa kemarin menjadi evaluasi kami, lempar batu sembunyi tangan," kata Jeffry.
Jeffry mengatakan mereka yang terlibat adalah pelajar baik SMP maupun SMA.
ADVERTISEMENT
"Langkah awal diamankan dan dilakukan pembinaan bersama orang tua serta membuat penyataan yang disaksikan perangkat desa dari RT dan lurah serta pihak sekolah," bebernya.
Jeffry mengatakan pihaknya akan mencatat anak dari sekolah mana yang kerap terlibat keributan seperti ini.
"Yang nantinya akan kami lakukan pembinaan dan juga pengawasan," katanya.
Lanjutnya, keluarga, lingkungan, perangkat desa dan sekolah harus bersama-sama turut bertanggung jawab dalam mengawasi anak-anak.
"Kuncinya adalah kolaborasi yang erat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Pihak sekolah perlu membangun komunikasi yang efektif dengan orang tua dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan sekolah," katanya.
Jeffry mengatakan, orang tua juga perlu berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah dan mendukung program-program pencegahan kenakalan remaja.
"Sementara itu, masyarakat dapat membantu mengawasi lingkungan sekitar dan melaporkan kegiatan remaja yang mencurigakan. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi perkembangan karakter remaja di Bantul," bebernya.
ADVERTISEMENT
Katanya, peristiwa di Jalan Samas jadi contoh. Para remaja ini sudah sejak malam kumpul-kumpul. Hal ini harusnya dilaporkan dan patut dicurigai untuk antisipasi.
"Jadi, pencegahan kenakalan remaja membutuhkan komitmen dari semua pihak, baik sekolah, keluarga, maupun masyarakat," pungkasnya.